JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR Bambang Soesatyo memuji keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi bernegosiasi dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk melepas mayoritas sahamnya ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Kini, kepemilikan saham Indonesia di perusahaan yang mengelola pertambangan emas terbesar di dunia itu mencapai 51,23 persen atau jauh meningkat dari 9,36 persen.
“DPR mengapresiasi pemerintah yang telah berhasil mengakuisisi saham mayoritas PTFI melalui Inalum sehingga menaikkan porsi kepemilikan dari 6,36 persen menjadi 51,23 persen,” ujar Bambang di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Namun, kata Bambang, akuisisi mayoritas saham PTFI saja belum cukup. Menurutnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus menindaklanjutirnya dengan mengerahkan para ahli.
Bambang berharap agar Indonesia bisa sepenuhnya mengelola operasional PTFI. “Meminta Kementerian ESDM untuk mempersiapkan ahli teknologi guna mengimbangi divestasi saham sebesar 51,23 persen,” pintanya.
Bamsoet, panggilan akrabnya, juga mengingatkan pentingnya kepastian hak dan pelibatan pemerintah daerah (pemda) di Papua terkait saham PTFI.
“Agar masyarakat Papua dapat memperoleh manfaat maksimal dari perolehan saham PTFI sebesar sepuluh persen,” katanya.
Menurut Bamsoet, yang tak jalah penting adalah harus ada alih teknologi agar anak-anak bangsa bisa sepenuhnya mengelola tambang emas di Grasberg, Papua itu.
“Mengimbau Pemda Papua untuk memberikan sosialisasi, mempersiapkan/memfasilitasi, dan memberikan dukungan anggaran kepada seluruh putra-putri terbaik Papua agar dapat menguasai teknologi guna meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola manajemen PTFI,” ujarnya. (Alf)