JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Banyak para tokoh politik yang mulai bergeser memanfaatkan media sosial seperti twitter, untuk mengemukakan pendapatnya, klarifikasi atau membuat pernyataan atas satu peristiwa
"Medsos yang semakin banyak digunakan para politisi untuk menyampaikan pandangan, pendapat atau klarifikasi tidak masalah. Apalagi bagi yang followersnya banyak itu efektif juga, seperti yang dilakukan SBY, Tommy Soeharto, Yusril Ihza Mahendra dan lainnya," kata pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada TeropongSenayan, Rabu (29/04/2015).
Misalnya saja, kata Hendri, pernyataan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun twitternya yang mengkritisi Jokowi soal utang IMF. Pernyataan SBY di twitter akhirnya tidak hanya jadi konsumsi followersnya saja tetapi banyak dikutif media.
Menurut Hendri, wajar saja SBY mengklarifikasi pernyataan presiden. Apalagi itu dianggapnya sebagai prestasi selama SBY memimpin NKRI.
Klarifikasi SBY itu juga bisa untuk menjaga keseimbangan bagi Jokowi. "Artinya Jokowi harus hati-hati dan bisa diingatkan sehingga tetap pada jalurnya," kata dia.
Seperti diketahui lewat akun twitternya, @SBYudhoyono, meluruskan pernyataan Jokowi yang menyebut masih berutang pada IMF. Menurut SBY, utang pada IMF itu sudah dilunasi pada 2006 saat dia masih menjadi presiden periode pertama.(ss)