JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anggawira menuding Presiden Jokowi salah memilih tim ekonomi. Akibatnya, kinerja ekonomi pemerintahan yang dipimpinnya jeblok dalam enam bulan pertama masa jabatannya ini.
"Kita melihat Tim Ekonomi Jokowi bukan orang-orang para praktisi dan memiliki kepakaran yang menguasai bidang ini. Seharusnya orang-orang tersebut yang diperlukan, karena sudah memahami implementasi ekonomi sehingga tinggal menjalan tugas dengan baik," kata Anggawira pada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Anggawira melihat banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Tim Ekonomi Jokowi banyak yang kurang pas. Tak hanya itu, koordinasi antar menteri bidang ekonomi juga tidak berjalan dengan baik dan maksimal. Hasilnya, harga kebutuhan pokok merangkak naik, nilai tukar rupiah terpuruk hingga daya saing produk melorot tajam.
"Banyak sektor-sektor yang dikeluarkan Tim Ekonomi kurang pas, seperti halnya Menteri BUMN yang banyak mengeluarkan kebijakan yang salah langkah," kata Anggawira. Bahkan Menteri Rini beberapa kali mengeluarkan kebijakan kontroversi antara lain berupa keinginan menjual gedung kantor Menteri BUMN.
Tak hanya itu, hubungan antara Presiden Jokowi dengan para menteri bidang ekonomi juga tampak kedodoran. Beberapa waktu lalu, misalnya, Presiden Jokowi mengeluh karena tidak mendapat laporan tentang mahalnya harga beras dan lombok. Keluhan Jokowi memperlihatkan koordinasai antara Presiden dengan Menteri lemah.(ris)