JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan penelitian mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye Capresdan Cawapres 2019.Hasilnya, Deny JA menyebut ada 3,5 persen pemilih muslimyang menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab).
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa mereka memilih pasangan Capres danCawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menangapi hal ini, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai survie LSI tersebut sudah sangat berbahaya. Framing survei Deny JA disebut Fahri sudahbisa dikatagorikan mengadudomba.
"Denny JA itu tim sukses, dia bukan ilmuwan. Menurut saya surveinya mulai berbahaya karena memasukkan elemem-elemen adu domba antar warga negara," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis(7/3/2019).
Fahri juga melihat lembaga survei besutanDenny JA ini sudah semakin tendesius. "Jangan mau adu domba. Siapa yang mau jadi Timur Tengah orang negara bubar, ini kan otaknya kayak nggak masuk gitu loh," katanya.
PolitisiPKS ini juga melihat LSI ini lebih cenderung disebut sebagai pendukung Jokowi-Ma"ruf. Dengan begitu apapun hasil surveinya pasti menjelek-jelekan pasangan capres 02.
"Ini kan surveyor ini punya konsorsium. Udahlah kita kan pemain, jadi jangan saling tipu kita sudah tahu. Ada konsorsium pendukung Pak Jokowi, setahu saya di Prabowo ini nggak ada konsorsiumnya, yang saya tahu, tapi mungkin ada saya nggak tahu," kata salah satu pendiri Garbi ini. (Alf)