JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kepala Divisi dan Advokasi Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengakutak percaya dengan hasil Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang menyatakan elektabilitas pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma"ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Dalam survei itu, pasangan Jokowi - Ma"ruf mendapat elektabilitas 54,9 persen; Prabowo - Sandiaga 32,1 persen; dan 13,0 persen sisanya belum menentukan pilihan.
"Bagi kami saat ini sangat sulit untuk mempercayai hasil survei, karena menurut kami hasil yang dirilis sangat jauh berbeda dengan realita di lapangan. Kita melihat setiap hari bagaimana acara Prabowo-Sandi sangat ramai, penuh, sesak, berbeda dengan acara Jokowi-Ma’ruf yangsepi-sepi saja," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Hal ini, menurut Ferdinand,menjadi aneh jika survei petahana lebih tinggi. "Nah di situlah kami tidak bisa mempercayai hasil survei sekarang, terlebih apabila lembaga surveinya tidak merilis siapa yang membiayai survei tersebut dan tidak membuka row datanya karena ini sangat penting sekali," ucap Ferdinand.
Karenanya, Ferdinandmenganggap hasil-hasil lembaga survei sekarang hanya bunga-bunga demokrasi saja dan para lembaga surveihabyabagian dari sebuah propaganda opini semata.
"Jadi tidak masalah, biarkan saja, mau Jokowi dikasih 100% tidak masalah, kami kerja terus, kami juga punya hasil survei sendiri dan kami meyakini saat ini posisi elektabilitas antara Prabowo dengan Jokowi amatlah dekat menempel dan belum bisa ditentukan siapa yang akan menang Pilpres ini," katanya.
"Jadi bagi kami, ini silahkan saja lembaga-lembaga survei merilis hasilnya yang kami pasti bentuk survei-survei seperti ini tidak bisa memberikan kepercayaan sedikit pun," tambah politisi Demokrat itu. (Alf)