JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon mengatakan, tertangkap tangannya Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romm) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), merupakanpukulan telak bagi presiden dan juga Capres petahanaJokowi.
Menurut Fadli, selama ini publik tak hanya mengenal Rommy sebagai pemimpin partai pendukung pemerintah dan anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin, melainkan juga salah satu orang terdekat Presiden. Rommy bahkan selama ini kerap memamerkan keakrabannya dengan Jokowi.
“Rommy ini salah seorang terdekat Jokowi, bahkan seperti dua sejoli yang sulit dipisahkan. Keakraban itu tidak bisa dipisahkan begitu saja,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Dia berpendapat, penangkapan Rommy sebetulnya bukan hanya perkara hukum melainkan juga bukti kegagalan Jokowi dalam mengelola negara.
Fadlimengungkit slogan Jokowi di awal memerintah bahwa pemerintahannya dibentuk berdasarkan koalisi tanpa syarat; tidak dilandasi bagi-bagi jabatan. Tetapi kenyataannya, kata dia, empat belas menteri Jokowi berasal dari partai politik
Jokowi juga terbukti tak bisa mengontrol orang-orang dekatnya untuk mencuri uang rakyat.
"Tidak bisa megontrol bahkan orang yang terdekat, Pak Rommy ini kan orang yang sangat dekat dengan Pak Jokowi, ibaratnya dua sejoli yang sulit untuk dipisahkan dimana-mana selalu hadir bersama, di mobil satu mobil bareng itu bukan satu kali dua kali, ngevlog bareng, makan bersama dimana-mana bareng-bareng. Ini kan ibarat dua sejoli yang sulit dipisahkan," paparnya.
Bagaimana mungkinorang yang terdekat Presiden sendiri bisa melakukan korupsi. Artinya, kata Fadli, presiden gagal didalam melakukan penertiban reformasi birokrasi dan juga kontrol untuk menciptakan gangguan itu.
"Ya ini kan OTT ini menunjukanbahwa pemerintah Pak Jokowi ini tidak berhasil didalam menciptakan good governance dan correct leadership, artinya Pak Jokowi tidak bisa mengontrol kementriannya sendiri," kata Wakil Ketua DPR RI ini.
Dengan peristiwa ini, kata Fadli, otomatisakan membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada koalisi Jokowi-Maruf menurun.
"Ya apalagi menurut saya," katanya.
Sebelumya, Ketum PPP Romahurmuziy atau Romi terjaring OTT KPK di wilayah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat 15 Maret 2019.
Dari tangan RommyKPK menyita barang bukti uang ratusan juta rupiah. Kini, Rommy telah resmi menjadi tersangka dan ditahan oleh KPK. (Alf)