Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 20 Jul 2019 - 09:33:00 WIB
Bagikan Berita ini :
Soal Posisi Politik Gerindra

JK Bilang Bukan Oposisi, Tapi Penyeimbang

tscom_news_photo_1563587327.jpg
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, kekuatan penyeimbang sangat dibutuhkan di sebuah negera demokrasi. Meski demikian, dia tidak secara eksplisit mengatakan bahwa kekuatan tersebut merupakan oposisi.

JK menyampaikan hal itu menanggapi pertemuan tertutup yang digelar seluruh anggota Dewan Pembina Partai Gerindra untuk membahas arah politik di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Jumat (19/7/2019).

"Nanti dilihatlah (ke mana arah koalisi). Tapi negeri ini demokrasi, perlu keseimbangan," ujar JK di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

JK menuturkan, pembahasan soal arah politik ini harus ditentukan kedua belah pihak, baik dari Gerindra maupun koalisi partai pengusung pemerintah. Kedua pihak harus sepakat jika memang Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Ya koalisi itu ditentukan harus dua belah pihak, baik oleh Gerindra, apalagi pihak partai pemerintah. Tapi kalau saya tidak lantas mengatakan lebih baik (oposisi), tapi perlu keseimbangan," katanya.

Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono sebelumnya mengatakan pertemuan itu sengaja diinisiasi oleh Prabowo yang merangkap sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra.

Dia mengatakan rapat itu akan membahas terkait hasil pertemuan antara Prabowo dan Jokowi beberapa waktu lalu.(plt)

tag: #jusuf-kalla  #oposisi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...