JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo menyayangkan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri yang memutuskan bahwa Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak lagi memasok Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) per akhir Agustus 2019
Menurutnya, tugas pokok dan fungsi Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan menjaga stok pangan.
Namun tatkala kedua fungsinya itu dipreteli, Bulog tidak akan bisa menyerap panen raya petani, jika Bulog tidak diberi peran dalam program-program pemerintah.
"Beras yang dibeli dari petani itu mau dibawa kemana? Bulog tidak sebatas komersil, tugas Bulog itu menjaga stabilitas harga dan menjaga stok. Jangan dibawa kemana-mana. Ketika Bulog sudah bisa menjaga stok, maka harga pangan akan relatif terkendali," kata Rahmad di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
"Namun ketika (program) itu sudah diberikan ke Bulog, kemudian ditarik lagi, saya benar-benar menyayangkan hal itu. Tolong dicermati lagi, kembalikan lagi Bulog untuk mengelola bahan-bahan pangan nasional," tambahnya.
Bahkan, lanjut Rahmad, kalau perlu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diganti lagi dengan program-program pemerintah seperti sebelumnya. Seperti beras untuk PNS, TNI, Polri melalui Bulog, Rastra melalui Bulog, BPNT melalui Bulog.
Jika selama ini dikatakan, beras Bulog bermasalah dan tidak bermutu menurut politisi dari Fraksi PDI Perjuangan, maka harus diperbaiki dan disempurnakan kualitasnya. Meski sejauh ini ia meyakini bahwa beras Bulog kualitasnya jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Jangan memerintahkan Bulog ketika power-nya sudah tidak ada, seperti memberikan senjata tapi tidak ada pelurunya. Mereka disuruh menyerap gabah, ketika sudah dilakukan, tidak tahu akan dibuat apa gabah-gabah itu," ujarnya.
"Saya berharap ini dicarikan solusi, pasti ada jalan. Kami juga di Komisi IV tidak pernah lelah menyuarakan ini. Istilahnya jangan sampai rumahnya dibakar, hanya karena ada tikus di dalamnya," imbuhnya.(plt)