JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Indonesia ternyata tidak melakukan impor beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) selama tiga tahun berturut-turut atau sejak 2019.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan dalam konferensi pers akhir tahun di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021.
Budi Waseso atau akrab disapa Buwas mengatakan Bulog mengandalkan produksi petani dalam negeri untuk kebutuhan stok CBP selama tiga tahun terakhir. Selama 2021, Bulog menyerap sebanyak 1,2 juta ton beras di tingkat petani sebagai upaya mengamankan harga beras agar tidak jatuh.
Hingga saat ini, Bulog telah menyalurkan beras KPSH mencapai hampir 700 ribu ton dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kabareskrim Polri periode 2015 ini juga mengatakan Bulog telah menyalurkan program bantuan beras PPKM (BB-PPKM) sebanyak 28,8 juta yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Di tahun kedua masa pandemi ini, Bulog juga menggelontorkan beras fortifikasi produksi sendiri yaitu Beras Fortivit di 7 provinsi untuk 2.150 balita guna mendukung program pemerintah menurunkan prevalensi stunting.
Selain itu, Bulog juga cepat tanggap terhadap bencana nasional yang terjadi dengan menyalurkan beras tanggap darurat sebanyak 8.500 ton sepanjang 2021.