JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan kanal atau URL penyebarhoaks konflik Papua terdeteksi berasal dari 20 negara.
"Ada 20 negara lebih yangmention-nya berasal dari negara tersebut, tetap belum tentu warga negara tersebut yang (mengunggah), tetapi asalnya dari negara tersebut," kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta Rabu (4/9/2019).
Kendati demikian Rudiantara tak membeberkan negara mana saja yang menyebarkan berita bohong konflik Papua. Tetapi salah satu alamat penyebarhoaks tersebut berasal dari Eropa.
"Kebanyakan dari dalam negerimention-nya, tetapi juga ada dari luar negeri, salah satu negara Eropa," katanya.
Menkominfo menyatakan hingga 2 September 2019, Kemkominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555.000 URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoaks.
"Dari jumlah itu ada 100.000 lebih orisinal akun mengunggah hoaks," ucapnya.
Penyebaran hoaks provokasi yang sifatnya mengadu domba tertinggi, kata dia, dicatat pada 30 Agustus 2019, angkanya mencapai 75.000.
"Yang paling banyak Twitter, asalnya seluruhnya, seluruh dunia," pungkasnya. (ahm)