JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) DPR, Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2019).
Pansus IKN bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur beserta jajarannya. Mereka menangakan dukungan masyarakat, kebakaran hutan dan lahan, masalah sosial, peningkatan sumber daya manusia dan lainnya.
Dalam kesempatan itu Mardani mengatakan, pemindahan ibu kota adalah suatu keniscayaan. Namun apabila tidak melalui perhitungan dan persiapan, yang terjadi bukan manfaat malah mudarat.
"Pemindahan Ibu kota negara bila tidak melalui perhitungan dan persiapan yang matang akan berdampak mudarat," kata Mardani di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi II DRR RI itu mengatakan seharusnya pemerintah tidak grasah-gerusuh membuat kebijakan sebelum membuat perencanaan secara holistik.
"Kebijakan pemindahan ibu kota negara ini seharusnya didesain dulu ekosistem intelektual dan indeks kebahagiaan, bukan hanya infrastruktur fisiknya saja," ujar Mardani.
Ketua DPP PKS ini mengatakan, saat ini adalah upaya Pemerintah, DPR bersama rakyat mengeluarkeluarkan semua akal dan pengalaman kolektif mewujudkan Ibu Kota yang mencerminkan cita-cita kolektif bangsa.
Oleh karena itu, Mardani minta perlu adanya pelibatan institusi pendidikan terkait rencana pemindahan ibu kota negara.
"Sebaiknya kita juga minta pendapat kampus dan para budayawan hingga milenial," ujarnya.
Diharapkan melalui pelibatan banyak orang akan makin kaya gagasan IKN Indonesia masa depan.
"Misalnya silakan saja usulkan berbagai gagasan kepada Pansus IKN seperti konsep ‘City In The Forest’ atau ‘City In The Garden’, atau ‘Cultural City’ atau ‘Humanised City’," tutur Mardani.
Terakhir, Mardani sudah minta Pemprov Kaltim juga mendisain konsep IKN.
"Di pertemuan juga saya minta agar Pemprov Kaltim atau Pemda Kutai Kertanegara dan PPU mulai menggagas disain kota yang compatible dengan IKN masa depan Indonesia," imbuhnya.(plt)