JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kasus pelecehan yang menimpa mahasiswi Universitas Indonesia (UI), menyadarkan petinggi universitas tersebut untuk menciptakan suasana aman di kampusnya. Rektor Universitas Indonesia Profesor Harry Kuncoro bahkan meminta mahasiswa untuk tidak segan-segan menghubungi petugas keamanan agar mendapat pengawalan ketika berjalan di lingkungan yang sepi.
Seperti diketahui kawasan kampus UI memiliki titik-titik lokasi tertentu yang sepi. Suasana tersebut rawan dimanfaatkan oleh orang yang iseng untuk mengganggu mahasiswa.
Ari Kuncoro menawarkan sebuah konsep pengamanan yang ia sebut sebagai Safe Walk. Ia akan menciptakan kawasan yang aman untuk pejalan kaki khususnya bagi para mahasiswa yang berlalu-lalang di kampus seluas 320 hektare tersebut. "Bagi mahasiswa yang merasa memerlukan pengamalan, silakan menghubungi petugas," kata Ari Kuncoro. Ia juga akan menambah lampu penerangan dan CCTV.
Kasus pelecehan ini menimpa seorang mahasiswi pada Rabu 26 Februari 2020. Kala itu, korban berpapasan dengan sejumlah orang pria tak dikenal di dekat Fakultas Ilmu Budaya. “Di dekat persimpangan dengan gerbang PSJ (Pusat Studi Jepang) ada gerombolan orang yang baru keluar dan jalan di sekitar saya,” katanya saat ditemui media di UI pada Kamis sore, 27 Februari 2020. Ternyata para lelaki itu membuat ulah yang menyinggung perasaan dia sebagai wanita.
Mahasiswi tersebut merasa mendapat pelecehan dari segerombolan lelaki yang berkata-kata "jorok". Secara tidak langsung, lelaki tersebut membicarakan tentang pakaian dalam wanita dengan suara keras. Mahasiswi tersebut yakin bahwa pernyataan mereka ditujukan kepada dirinya. Apalagi setelah salah satu laki-laki tersebut memegang pundak mahasiswi dari arah belakang.
Kepada media mahasiswi yang merahasiakan namanya itu mengaku lari menghindari dari kerumunan lelaki itu menuju pos petugas keamanan. Gerombolan lelaki itu ternyata mengikutinya. Kepada satpam, mahasiswi itu melaporkan kasusnya. Tetapi ia merasa sambutan petugas keamanan tersebut tampak seperti menyepelekan. Para lelaki itu dibiarkan bebas tanpa dicatat nama identitasnya. Bahkan petugas keamanan menyalahkan mahasiswi mengapa berjalan sendirian di tempat sepi.
Kasus ini kemudian viral setelah mahasiswi mengangkatnya di media sosial. Para netizen mendukung sepenuhnya keberanian mahasiswi dalam menghadapi kasus pelecehan ini.
"Mau dengan niatan bercanda pun, dengan menyentuh saya, saya tidak terima. Apalagi, sudah jelas niatnya menjadikan saya sebagai bahan bercandaan," kata mahasiswi tegas.
Kasus ini sedang ditangani Polres Depok. Para pria yang diduga sebagai pelaku pelecehan diharapkan dapat menyadari bahwa tindakannya tersebut salah.