JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Rusia Vladimir Putin agaknya makin berkuasa. Itu setelah ia setuju dengan perubahan konstitusi yang memungkinkannya bisa berkuasa setelah 2024.
Namun Putin mengatalkan bahwa dirinya lebih suka dengan masa jabatan yang berlaku sekarang hongga situasi politik sudah stabil.
Putin sebelumnya hanya dibatasi sampai 2024 ketika masa batannya keempat berakhir.
Namun di depan majelis rendah Duma, Putin yang bertindak juga sebagai Kepala Negara, memberikan restu pada usulan perubahan konstitusi yang secara resmi akan mengatur ulang masa jabatan presidennya dari nol lagi.
Menurut Putin, usulan untuk menghapus aturan pembatasan masa jabatan pemimpin, termasuk presiden yang berkuasa, memungkinkan.
"Jika pengadilan konstitusi memberikan putusan resmi bahwa amandemen semacam itu tidak akan bertentangan dengan prinsip utama dan ketentuan konstitusi," tutur Putin dalam situs the Guardian(11/3/2030). Selain itu ia menganjurkan harus melibatkan masyarakat yaitu melalui referendum.
Putin mencontohkan Presiden Amerika SerikatFranklin D. Roosevelt yang pernah menjabat empat kali.karena pergolakan yang dialami negaranya pada saat itu.
Kemudian, ketika Rusia masih bernama Uni Sovyet, seorang presiden bisa memimpin hingga bertahun-tahun, karena tidak ada pemilihan umum yang melibatkan warga masyarakat.
"Dalam kondisi ketika suatu negara mengalami guncangan dan kesulitan seperti itu, tentu saja ... stabilitas mungkin lebih penting dan harus menjadi prioritas," pungkasnya.