Berita
Oleh Alfin pada hari Kamis, 26 Mar 2020 - 16:33:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Siswa-siswi Kesulitan Akses Internet, Ini Kata Istri AHY

tscom_news_photo_1585215215.jpg
Anisa Pohan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kehadiran virus corona atau Covid-19 ke muka bumi tampaknya membuat penduduk negeri menemui jalan buntu bagi keselamatan. Tak heran, satu-satunya jalan yang menurut mereka aman adalah dengan mengurung diri di rumah, di samping membatasi interaksi langsung antar sesama warga.

Dampak wabah corona ini juga yang membuat siswa-siswi di Indonesia terpaksa dirumahkan dan menerapkan metode belajar jarak jauh melalui sistem online guna memutus mata rantai penyebaran virus.

Sejauh ini pula, belum ada kebijakan baru dari pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan yang terbatas akibat corona. Sebagai alternatif, Istri Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan, menyarankan pemerintah Indonesia khusususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim untuk memanfaatkan TV nasional (TVRI) guna menyiarkan proses belajar para siswa.

Pasalnya, kata Annisa, sejumlah siswa-siswi mengalami kesukaran saat mengakses internet. Lagi pula, belum semua siswa-siswi di Indonesia juga dapat dengan mudah menggunakan teknologi Internet.

"Kalau boleh saran kepada kementerian pendidikan nasional. Untuk menjangkau area Indonesia dan juga kalangan yang kesulitan untuk mendapat/memiliki akses terhadap teknologi tetapi tetap harus mendapatkan pengetahuan dan pendidikan yang menjadi hak mereka sebagai bangsa Indonesia," tulis Annisa dalam akun Twitternya @AnnisaPohan, Kamis (26/03/2020).

Langkah berikutnya, kata Annisa, "Sebaiknya pelajaran sekolah mereka dibuat dengan baik sesuai kurikulum Diknas dan disiarkan melalui TV nasional di seluruh Indonesia di jam-jam khusus. Kita punya TVRI yang siarannya menjangkau semua daerah hingga ke pelosok dan itu bisa dimanfaatkan," tambahnya menjelaskan.

Menurutnya, pemerintah bisa mengerahkan pengajar-pengajar terbaik di bidangnya dan mengambil video mereka setiap harinya dari rumah masing-masing. Teknisnya, setelah direkam, lalu disiarkan setiap hari di TVRI dan diumumkan secara nasional jam penayangannya. Namun, hal ini tentu perlu sosialisasi terlebih dahulu mengenai cara atau sistem belajarnya.

Jika memungkinkan, lanjut Annisa, beberapa penayangan itu juga dapat disiarkan live di TV atau cara apapun yang dinilai tetap mendidik anak-anak Indonesia. Upaya ini dilakukan setiap harinya sehingga tidak ada waktu yang hilang.

"Diharapkan Mendiknas bersama TVRI dapat menginspirasi TV nasional lainnya dan TV lokal juga untuk membuat program pembelajaran pendidikan anak melalui siaran TV, sehingga anak-anak yang dirumahkan tetap dapat belajar dari rumah masing-masing sampai keadaan normal kembali," jelas dia.

Menyadari tak semua anak-anak memiliki kesempatan dan fasilitas yang sama dalam belajar, Annisa berharap langkah itu bisa mensejajarkan semua siswa-siswi. Sehingga, kata dia, belajar di tengah musim pandemi tetap menjadi prioritas yang tak boleh dikesampingkan.

"Saya hanya ibu rumah tangga, pekerja sosial peduli perempuan dan anak, yang beruntung anak saya bisa mendapatkan fasilitas belajar dari rumah dengan baik, tetapi banyak masyarakat Indonesia yang tidak seberuntung anak saya. Saya hanya ingin mereka paling tidak juga memiliki akses yang serupa," tandasnya. (Allan)

tag: #corona  #partai-demokrat  #ahy  #anisa-pohan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement