JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Stok gula dibeberapa wilayah terjadi kelangkaan akibatnya harga gula di sejumlah daerah mengalami kenaikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa anggota Komisi IV DPR RI saat melakukan rapat virtual dengan Bulog.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan kalau dirinya memahami mengapa Indonesia kekurangan stok gula putih.
“Saya memahami apabila Indonesia kekurangan gula putih. Beberapa waktu lalu di ratas Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan mengatakan stok gula cukup. Tapi cukupnya ada di mana saya nggak tahu, dan yang bersangkutan pun nggak tahu. Karena waktu itu ada persoalan kecil waktu ratas, maupun waktu memanggil distributor-distributor gula,” kata Sudin.
Sudin menambahkan penyebab Bulog kesulitan mengajukan impor yang menjadi akibat stok gula langka.
“Jadi saya tidak menyalahkan Bulog, karena saya sangat tahu sekali Bulog kesulitan (mengajukan impor),” tambahnya.
Sementara Anggota Komisi IV lainnya Khalid membeberkan kelangkaan stok gula terjadi di Aceh.
"Baru 2 hari COVID-19 harga gula di Aceh sudah Rp 25.000/kg. Baru saja saya meninjau gudang Bulog di Aceh, satu kilo pun tak ada gula,” beber anggota Fraksi Gerindra tersebut.
Kelangkaan gula juga terjadi di Provinsi Jawa barat yakni di Cianjur, hal itu dikatakan Slamet anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS.
"Stok gula saya ke cabang Cianjur kosong," ucap Slamet.