Berita
Oleh syamsul bachtiar pada hari Rabu, 27 Mei 2015 - 17:02:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Sepak Bola Dimasuki Politik, 80 Persen Pemodal Cabut

27pssi.jpg
Kantor PSSI (Sumber foto : Indra Kusuma)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Olah raga jangan dikelola dengan gaya politik seperti kisruh PSSI saat ini. Karena jelas tidak akan ketemu, jalurnya pun beda.

Menurut pengamat sepak bola Andi Bachtiar Yusuf, Kemepora dan para pengurus induk olah raga sepak bola tanah air itu harus bertemu dan duduk bersama. Bicara apa dan bagaimana masalahnya untuk cari solusinya.

"Selama ini, yang kisruh tidak pernah bertemu. Masing-masing hanya mengklaim merasa benar sendiri persis seperti di politik. Tapi tidak ada upaya bertemu untuk menyelesaikan masalah," kata Andi yang dihubungi, Rabu (27/05/2015).

Menurut Andi, karena sepak bola dikelola seperti politik akhirnya semua rugi. Banyak pihak yang tidak tahu menahu akhirnya secara bisnis ikut dirugikan.

"Setidaknya ada 70 - 80 persen pebisnis yang masuk ke sini cabut nggak mau nerusin. Macam-macam, mulai dari yang mau bikin game online, permainan lego, aplikasi, TV online, jersey semua batal," katanya.

Pemerintah sendiri, dalam hal ini Kemepora seperti tidak punya konsep. PSSI langsung dibekukan sehingga semua kegiatan terhenti. Setelah dibekukan bukan cepat-cepat ditangani sehingga jadi polemik.

"Kelihatan sekali nggak profesional, PSSI dibekukan tapi penanganannya lama baru dibentuk tim transisi. Anggota tim pun ternyata sebagian menolak termasuk yang nggak bisa kerja karena tidak ada SK, lha ini mau jadi apa," ucapnya.(ss)

tag: #kisruh pssi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement