JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Selama Ramadhan dokter dan perawat biasanya menyisakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga di rumah pada saat berbuka puasa atau sahur.
Namun karena dilanda pandemi COVID-19, mereka terpaksa tak bisa berkumpul bersama. Petugas medis tetap berada di tempat penginapan khusus. Ini untuk menghindari penularan kepada anggota keluarga atau tetangganya.
Untuk itu, di Singapura, petugas medis dan keluarganya mendapat fasilitas makan gratis selama berbuka dan sahur. Adalah Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) yang mengumumkan hal itu pada Sabtu ini (18/4/2020).
MUIS mengatakan penerima zakat dan keluarga miskin lainnya juga akan mendapatkan makanan gratis selama masa pandemi ini.
"Inisiatif ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan solidaritas kami dengan mereka yang berada di garda terdepan pertempuran melawan COVID-19 dan untuk mendukung mereka yang secara signifikan terpengaruh oleh wabah," bunyi pernyataan MUIS yang dikutip channelnewsasia.com (18/4/2020).
Lembaga dan organisasi masyarakat di bawah naungan MUIS akan bekerja bersama mendistribusikan 15.000 makanan sehari sepanjang bulan Ramadhan. Makanan akan dikirim ke rumah sakit, pusat komunitas atau klub dan rumah penerima zakat.
Inisiatif ini adalah kolaborasi bersama antara MUIS, masjid, Yayasan Rahmatan Lil Alamin (RLAF), Asosiasi Rakyat, Roses of Peace dan Kamar Dagang dan Industri Melayu Singapura.
Roses of Peace, sebuah inisiatif yang didorong oleh kaum muda yang mempromosikan kerukunan antaragama.
Pendirinya, Mohamed Irshad mengatakan memberi makan orang-orang yang membutuhkan adalah landasan semua agama, terutama Islam.
"Dengan pandemi COVID-19 dan langkah-langkah pemutus sirkuit di tempat, kami menghadapi ancaman nyata dari orang-orang yang membutuhkan kelaparan selama bulan ini," kata Mohamed Irshad, pendiri Roses of Peace.
Makanan dapat dikumpulkan di 20 pusat komunitas atau klub di Singapura setiap hari dari 24 April hingga 23 Mei antara pukul 15:15 dan 18:15.
Penerima zakat akan mendapatkan makanan mereka dikirim ke rumah mereka, sementara para profesional kesehatan yang bertugas akan mendapatkannya di rumah sakit masing-masing.
MUIS bertujuan untuk mengumpulkan S$ 2,5 juta, dan sudah tersedia S$1 juta. untuk inisiatif ini dan pada awalnya akan menyediakan S $ 1 juta. Lalu, RLAF juga akan mulai penggalangan dana.