JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Beberapa pihak meminta agar harga bahan bakar minyak (BBM) diturunkan mengikuti tren harga minyak dunia yang sedang turun. Tapi tuntutan itu ternyata tidak gampang dituruti. Bisnis minyak cukup rumit. Berikut penjelasan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Ia mengatakan konsumsi di kota-kota besar seperti DKI, Bandung, Makassar menurun di atas 50%. Meski penjualan anjlok, Nicke mengatakan SPBU akan tetap buka melayani pelanggan dengan protap keamanan Covid-19.
Penurunan demand ini terendah sepanjang sejarah, mencapai angka 25%. Penurunan ini baru menggambarkan kebijakan PSBB di sejumlah wilayah saja. Jika PSBB diberlakukan lebih banyak wilayah maka demand BBM akan lebih turun lagi,
Menurutnya saking anjloknya permintaan, stok BBM saat ini mencapai hampir 2 bulan. Padahal biasanya hanya 16-18 hari saja. Ia mengatakan ada beberapa yang harus dikurangi, produksi di Balikpapan April sudah stop.
Khususnya untuk gasoline penurunannya sampai 15%, namun jika pandemi belum kunjung berakhir dan demand masih terus turun, bisa diturunkan sampai 25%. "Kalau Pertamina hanya pikir keuntungan kita matikan sumur upstream itu lebih murah tapi apa yang terjadi? Pertamina sebagai BUMN harus jadi deiver ekonomi nasional," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis, (30/04/2020).
Lebih lanjut Nicke menerangkan kegiatan hulu tidak bisa benar-benar dihentikan. Misalnya saja sumur-sumur tua itu tidak bisa serta merta ditutup karena butuh ongkos, dan jika akan diaktifkan lagi juga butuh ongkos.
Meski harga BBM tidak turun, Nicke menyebut untuk Ramadhan ini sudah memberikan diskon sebesar 30%. Jadi harga Pertamax cs yang mulanya dijual di harga sekitar Rp 9000 an akan mendapatkan potongan 30%.
"Tahun lalu crude naik sampai tinggi kita nggak serta merta naikkan harga ini sesuatu yang tidak mudah. Untuk Ramadhan berikan diskon 30%. Dari Rp 9.000 ini angkanya sudah lebih rendah dari yang dikalkulasikan publik yang sekitar segitu juga," katanya.
Sementara itu meski adam penurunan permintaan, SPBU tetap buka. "Kita coba dorong dengan delivery Service, dengan ojek online (Ojol) untuk pengiriman BBM kemasan. Gimana kemudian pengisian lebih aman. Ini salah satu alasan kami berikan cashback pada Ojol," katanya.