JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Beberapa hari sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuding Cina berada di balik mewabahnya COVID-19. Bahkan, ia meminta penyelidikan internasional untuk mengecek apakah virus mematikan itu dibuat di salah satu laboratorium di Wuhan, Cina.
Kini omongannya berubah 360 derajat. Seperti dikutip reuters.com (1/5/2020), Morrison mengatakan bahwa Australia tidak memiliki informasi untuk mendukung teori itu. Ia mengaku bingung mendukung dorongan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan penyelidikan tersebut.
"ita tidak menyarankan bahwa itu kemungkinan sumbernya," kata Morrison pada konferensi pers di Canberra ketika ditanya tentang komentar Trump. Ia tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa penyakit itu berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan di Cina.
"Kami tahu itu dimulai di Cina. Kami tahu itu dimulai di Wuhan, skenario yang paling mungkin yang telah diselidiki berkaitan dengan pasar basah satwa liar, tetapi itu adalah masalah yang harus dinilai secara menyeluruh."
Hubungan antara Australia dan Cina telah tegang sejak pemerintah Canberra mulai mengumpulkan dukungan pada pertengahan April lalu untuk penyelidikan internasional terhadap wabah tersebut.
Beijing melihat panggilan penyelidikan sebagai bagian dari propaganda pimpinan AS melawan Cina. Cina lalu mengancam bahwa konsumen Cina dapat memboikot daging sapi, anggur, pariwisata dari Australia.
Selain itu mahasiswa akan mempertimbangkan kembali untuk kuliah di universitas Australia sebagai tanggapan atas desakan penyelidikan tersebut.