Berita
Oleh Rihad pada hari Saturday, 02 Mei 2020 - 08:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Malaysia Mulai Buka Perniagaan Mulai Senin 4 Mei

tscom_news_photo_1588372019.jpg
Suasana lockdown di Malaysia (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah menerapkan lockdown yang ketat, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan bahwa pemerintah akan membuka sektor perekonomian secara berhati-hati mulai 4 Mei 2020.

"Hampir semua sektor ekonomi dan aktivitas perniagaan akan diperbolehkan beroperasi sesuai syarat-syarat dan SOP yang ditetapkan oleh pihak berwenang," ujar Muhyiddin dalam pidato khusus di Putrajaya, Jumat (1/4/2020).

Tapi ada beberapa industri dan perniagaan yang tidak diizinkan untuk beroperasi, yakni yang melibatkan orang banyak berkumpul dan kontak fisik yang menjadikan pembatasan jarak sulit dilakukan.

Jenis kegiatan ekonomi yang belum akan mendapat izin itu antara lain gedung bioskop, tempat karaoke, tempat pijat refleksi, tempat hiburan, kelab malam, bazar Ramadhan, bazar Idul Fitri, karnival penjualan serta semua jenis seminar dan pameran.

Selain itu, perniagaan, acara olahraga yang melibatkan berkumpulnya orang banyak, kegiatan kontak fisik dan jenis-jenis kegiatan lain yang bisa menimbulkan risiko penularan virus, belum akan diizinkan untuk dibuka kembali. "Jadi, saudara-saudari boleh bermain badminton atau tenis di luar tanpa penonton. Jogging, bersepeda, golf dan lari dalam kelompok kecil tidak melebihi 10 orang juga dibolehkan dengan syarat bahwa Anda menjaga jarak fisik dan sentuhan badan," katanya.

Muhyiddin juga melarang acara-acara sosial, kemasyarakatan dan kebudayaan yang melibatkan banyak orang, seperti kenduri, open house, berbuka puasa beramai-ramai, konser, acara kebudayaan dan pertemuan bulanan pemerintah dan swasta.

"Aktivitas keagamaan seperti arak-arakan keagamaan, shalat Jumaat dan semua aktivitas berjamaah atau berhimpun di masjid, surau dan rumah-rumah ibadah juga tidak dibenarkan," katanya.

Perjalanan ke luar provinsi juga tidak diizinkan kecuali untuk bekerja dan pulang kembali ke rumah sendiri. "Untuk saat ini, semua sekolah, perguruan tinggi dan institusi pendidikan tinggi masih belum dibuka," katanya.

Pelonggaran di Negara Lain

Thailand sedang bersiap untuk membuka kembali taman dan beberapa toko pengecer, salon dan restoran, sambil tetap memberlakukan jam malam dan larangan penjualan alkohol.

Sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang baru-baru ini pulih dari COVID-19, mengatakan Inggris telah "melewati puncak" dan "kurva mulai menurun" dalam wabah. Sementara Jerman, Portugal dan Republik Ceko ditetapkan mulai melonggarkan pembatasan.

Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pemerintah ingin lebih banyak penduduk mengunduh aplikasi COVIDSafe untuk membantu melacak kasus corona sebelum langkah-langkahnya mereda.

"Virus corona masih ada di luar sana," katanya. Aplikasi ini diperlukan untuk melacak kontak dan mengisolasi orang yang terinfeksi oleh virus, dan "Kami membutuhkan alat itu sehingga kami dapat membuka kembali ekonomi dan itulah mengapa hal tersebut sangat penting."

Virus corona telah menewaskan lebih dari 230.000 orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari 61.000 orang di AS, demikian menurut perhitungan yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins. Jumlah angka yang terinfeksi secara global mencapai 3,2 juta kasus, dengan 1 juta di antaranya di AS, tetapi angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi karena pengujian terbatas, perbedaan dalam penghitungan orang meninggal dan penyembunyian data yang dilakukan oleh beberapa pemerintah.

tag: #malaysia  #lockdown  #corona  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement