JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Jerman boleh dibilang sebagai salah satu negara yang berhasil dalam menangani COVID-19. Hingga kini angka kematiannya hanya 6.812 orang Ini termasuk yang terkecil dibandingkan Inggris, Prancis, Spanyol dan beberapa negara lain.
Selain itu, angka kesembuhannya yang paling tinggi di Eropa yaitu di atas 130.000 orang dari jumlah kasus COVID-19 sebanyak 165.000 lebih.
Karena itu, Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer yakin suasananya lebih baik dan menganggap perlu pelonggaran pembatasan sosial. Salah satu bentuk pelonggarannya, seperti dikutip reuters.com (3/5/2020), adalah diperbolehkannya Liga Jerman, Bundesliga bergulir kembali.
Pelonggaran itu akan diputuskan dalam pertemuan minggu depan. Pertemuan itu dilakukan setelah ada permintaan dari German Football League (DFL). DFL ingin liga segera dimulai lagi lebih cepat.
Tentu saja dengan berbagai persyaratan. Pertandingan sepakbola berlangsung tanpa penonton. Kemudian DFL memberikan jaminan ada pengecekan kesehatan para pemain secara reguler. Namun, apabila salah satu pemain yang ketahuan positif COVID-19, maka hanya pemain itu yang diisolasi. Pemain lain tak perlu dikarantina.
"Saya menemukan kerangka waktu Liga Sepakbola Jerman masuk akal dan saya mendukung dimulai lagi pada bulan Mei," kata Seehofer. "Tetapi bagi saya juga jelas bahwa seharusnya tidak ada hak istimewa ekstra untuk liga."
Menanggapi permintaan DFL soal karantina, Soohofer menegaskan bahwa tetap akan ada karantina penuh jika ada pemain yang dinyatakan positif COVID-19. "Tetapi saya mendukung upaya mencoba bermain lagi," katanya.