JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Politisi PAN Yandri Susanto mengatakan kalau sebaiknya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membatalkan laporannya terhadap Said Didu karena kritikannya yang dilontarkan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Luhut tidak perlu menunjukan kekuasannya untuk mempolisikan Said Didu karena dalam negara demokrasi kritikan itu adalah hal yang wajar.
"Enggak usah Pak Luhut menunjukkan kekuasaannya. Orang berkuasa dikritik kan biasa," kata Yandri melalui keterangannya, Minggu (03/05/2020).
Yandri menilai apa yang dilakukan Said Didu adalah bentuk kepeduliannya terhadap negara dengan memberikan kritik kepada penguasa.
Pasalnya, akan menjadi sangat berbahaya bagi suatu negara bila seseorang tidak mau lagi mengkritik kebijakan penguasa.
"Kalau masih dikritik tuh berati masih bentuk sayangnya orang terhadap penguasa. Kalau sudah tidak mau mengkritik lagi, sudah enggak peduli, ini berbahaya," tandasnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini juga mengingatkan kepada Luhut untuk tidak berlebihan terhadap kritikan yang dilontarkan oleh Mantan Sekretaris Kementerian BUMN tersebut.
"Menurut saya Pak Luhut enggak usah baper jugalah ya. Di tengah wabah begini sebaiknya tuntutan hukum itu enggak perlu dilanjutkan," ujarnya.
Yandri menuturkan kritikan yang disampaikan Said Didu kepada Luhut yang hanya memikirkan uang dan uang dalam pemindahan Ibukota merupakan hal yang wajar.
Ketua Komisi VIII DPR RI itu menambahkan kritikan yang dilakukan Said Didu banyak benarnya karena dalam suatu negara jangan hanya memikirkan uang saja.
"Kan itu sebagai kritik, Pak Said itu enggak ada masalah ko (kritikannya) itu, Memang betul, jangan sampai kita ini semuanya diukur sama uang. Jadi jangan hanya sisi ekonomi, kan masih banyak yang lain yang mesti disentuh di Republik ini," pungkasnya.