JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Pemerintah Cina melakukan kebijakan yang di luar kebiasaan. Beijing membebaskan lima aktivis buruh terkemuka yang ditangkap dalam serangan terkoordinasi di kota Shenzhen, Cina selatan, beberapa waktu lalu.
Kelima orang itu konon dekat dengan kelompok hak asasi manusia yang bermarkas di Hong Kong.
Dalam persidangan tertutup, Zhang Zhiru dan Wu Guijun dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, dihukum empat tahun, sedangkan Jian Hui, Song Jiahui dan He Yuancheng dijatuhi hukuman 18 bulan, ditangguhkan selama dua tahun, menurut Buletin Perburuhan Cina .
Sementara itu, seperti dilansir reuters.com (9/5/2020),kelimanya dibebaskan pada 24 April, mereka harus menjalani masa karantina selama 14 hari sebelum akhirnya kembali ke rumah pada hari Kamis.
Keluarga dan teman-teman mereka hanya mengetahui pembebasan dan hukuman mereka begitu mereka tiba di rumah, dua orang yang dekat dengan Zhang dan Wu.
Kelima orang tersebut awalnya ditangkap pada Januari tahun lalu dan dituduh "mengumpulkan kerumunan untuk mengganggu ketertiban umum," menurut Buletin Buruh Cina.
Aktivis buruh di Tiongkok telah lama berada di bawah tekanan dari Partai Komunis yang berkuasa, yang sangat curiga terhadap pengorganisasian sosial yang terjadi di luar kendalinya. Pihak berwenang telah meningkatkan upaya mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun pelepasan kelima, kelompok pekerja dan mantan staf mereka terus dipantau secara ketat, menurut sumber yang menolak disebutkan namanya karena sensitif.
Perwakilan untuk pengadilan Shenzhen tidak dapat memberikan konfirmasi atau komentar segera melalui telepon pada hari Sabtu.