JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump marah besar kepada perusahaan media sosial. Orang nomor satu di negeri Paman Sam bahkan berencana akan menutup semua perusahaan medsos.
Itu setelah Twitter mendapat peringatan karena dianggap bias secara politik. "Partai Republik merasa bahwa Platform Media Sosial benar-benar membungkam suara-suara konservatif. Kami akan sangat mengatur, atau menutupnya, sebelum kami membiarkan hal ini terjadi,” kata Trump dalam reuters.com (27/5/2020).
"Bereskan perilakumu, SEKARANG !!!!
Ucapan tersebut disampaikan setelah Trump memposting tweet serupa tentang topik pemungutan suara pada hari Selasa, yang telah menggerakkan Twitter untuk menambahkan tanda tanda seru berwarna biru di bawah tweet itu.
Belakangan ini sejumlah media sosial berhati-hati dalam menyikapi pernyataan politis yang diugkapkan lewat media sosial. Mereka membuat kebijaksanaan untuk tidak ikut campur dan berpihak dalam pernyataan seorang pengguna.
Akibatnya, banyak informasi yang dianggap keliru, termasuk memberikan tanda seru terhadap pernyataan Trump. Inilah yang kemudian dianggap Trump sebagai ikut campur dalam pemiliha presiden November mendatang.
Facebook dan Twitter tak bersedia memberikan komentarnya.