JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memberikan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan tersebut tiba di Jakarta Senin ini (1/6/2020).
Seperti dalam rilisnya, UNDP, WHO dan IOM akan menyediakan total 33 ventilator selama empat minggu dengan perkiraan biaya US$762.460. WHO akan berkontribusi 27 ventilator didukung melalui kemitraan dengan Pemerintah Jepang, dan masing-masing tiga dari IOM dan UNDP. Operasi pengadaan logistik dilakukan oleh UNDP.
Pengiriman pertama — yang mencakup dua ventilator masing-masing dari WHO dan IOM dan satu dari UNDP — akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).Ventilator akan dikirimke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkandiseluruh Indonesia.
“Dampak pandemi COVID-19 di Indonesia membutuhkan dukungan dan kemitraansemua pihak. Peralatan medis, yang dibeli oleh UNDP sebagai bagian dari inisiatif bersama dengan WHO dan IOM,akanmembantu mengatasi salah satu kebutuhan yang paling mendesak dan akan memberikan perawatan kesehatan vital bagi para korban COVID-19,” ujar kataKepalaPerwakilan UNDP,BapakChristophe Bahuet.
Sebagai tambahan, UNDP bersama dengan Sistem Pembangunan PBB juga akan mengintensifkan dukungannya untukmembantumengatasidampak sosio-ekonomi pandemi COVID-19 pada masyarakat Indonesia.
“Pengiriman pertama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan perawatan kepada mereka yang paling membutuhkan dan untuk memastikan tidakada seorangpun yangtertinggal,” sambung Christophe Bahuet.
Menurut N. Paranietharan,KepalaPerwakilan WHO untuk Indonesia, secara global, ada permintaan tinggi untuk peralatan penting untuk mengobati COVID-19. “Sehingga ventilator ini, akan memberikandampak yang signifikanuntukmemberikan perawatan kritis kepada pasien yang paling terkena dampak di seluruh Indonesia,” katanya.