JAKARTA (TEROPONGSENAYAN.COM) - Virus corona baru yang menimbulkan penyakit bernama COVID-19 masih mengundang misteri soal lokasi awal. Sebelumnya banyak yang melihat Wuhan sebagai lokasi awal terjadinya wabah yang muncul pada akhir Desember tahun lalu. Namun ini masih dibantah pihak Cina.
Kini studi yang dilakukan Harvard Medical School, Amerika Serikat, virus itu sudah muncul pada Agustus 2019. Itu berdasarkan gambar satelit dari pola perjalanan rumah sakit dan data mesin pencari. Yaitu: dari tempat parkir rumah sakit di Wuhan - di mana penyakit muncul pada akhir 2019 - dan data untuk pertanyaan terkait gejala pada mesin pencari untuk hal-hal seperti "batuk" dan "diare".
Sebagaimana dilansir situs reuters.com (9/6/2020), penelit Penelitian ini menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari tempat parkir rumah sakit di Wuhan - di mana penyakit muncul pada akhir 2019 - dan data untuk pertanyaan terkait gejala pada mesin pencari untuk hal-hal seperti "batuk" dan "diare".
“Peningkatan lalu lintas rumah sakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului pandemi SARS-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019,” menurut riset Sebagaimana dilansir situs reuters.com (9/6/2020).
"Meskipun kami tidak dapat mengkonfirmasi apakah peningkatan volume secara langsung terkait dengan virus baru, bukti kami mendukung pekerjaan terbaru lainnya yang menunjukkan bahwa kemunculan terjadi sebelum identifikasi di pasar Seafood Wuhan."
Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa virus yang muncul secara alami di Cina, berkembang setelah adanya cluster di Wuhan. Ini menunjukkan peningkatan tajam dalam hunian tempat parkir rumah sakit pada bulan Agustus 2019.
pada Agustus itu, periset menemukan tingginya kasus diare yang tidak terlihat di musim flu.
Kontroversi soal asal virus Corona memang tak pernah usai. Setelah AS menuding virus itu berasal dari laboratorium Cina, giliran Cina yang menuding Corona adalah virus buatan manusia, yang dalam hal ini dilakukan oleh militer AS.