JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pasar tradisional menjadi lokasi yang rawan sebagai tempat penularan virus corona. Terbukti delapan pasar tradisional di Provinsi DKI Jakarta menjadi pusat penularan COVID-19. Ketua Bidang Keanggotaan DPP IKAPPI Dimas Hermadiyansyah di Jakarta, Jumat (12/6) menyatakan menurut data, Pasar Perumnas Klender menempati posisi kasus tertinggi di Jakarta dengan 18 pedagang positif COVID-19.
Kemudian Pasar Rawa Kerbau sebanyak 14 pedagang, Pasar Serdang Kemayoran Jakarta Pusat (9), Pasar Induk Kramat Jati (5) dan Pasar Kedip Kebayoran Lama dua pedagang. Kemudian Pasar Mester Jatinegara, Pasar Obor Cijantung, Pasar Lontar Jakarta Utara masing- masing satu pedagang. Satu pedagang di Pasar Mester Jatinegara, Jakarta Timur, dilaporkan meninggal dunia akibat COVID-19.
"Kami sangat khawatir bila mata pencaharian pedagang pasar terganggu dan terancam hilang," katanya.
Dimas meminta pemerintah lebih serius untuk melakukan program penanganan COVID-19 di pasar baik melalui program sosialisasi, pelaksanaan protokol kesehatan, bantuan penyediaan masker maupun sanitizer untuk pedagang maupun penyemprotan disinfektan secara rutin di saat pasar berhenti beroperasi.
Pesan Sandi
Sementara itu, Sandiaga Uno mengusulkan perluasan tes bagi pedagang di pasar tradisional di Jakarta. "Karena dengan perluasan testing sebagai bagian dari keseharian normal baru, kita bisa mengidentifikasi klaster-klaster penyebaran COVID-19 di pasar," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (12/6).
Pasar tradisional, kata Sandi, adalah sendi perekonomian yang dampaknya besar. Pasar ini merupakan UKM pencipta lapangan pekerjaan (97 persen) dan penggerak perekonomian hingga 60 persen perekonomian kota.
Sehingga, kata dia, perlu adanya pengaplikasian protokol kesehatan yang tepat seperti penggunaan sarung tangan dan masker maupun pelindung wajah.