Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Senin, 15 Jun 2020 - 12:23:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Legislator Demokrat Heran Gelaran Pilkada di Tengah Pandemi Masih Dipersoalkan

tscom_news_photo_1592196041.jpg
Ilustrasi Pilkada di tengah pandemi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Mohamad Muraz, tak habis pikir dengan pihak-pihak yang masih mempermasalahkan penyelenggaraan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19. Padahal, Pilkada yang akan dilaksanakan akan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah dan DPR.

Sementara itu, Muraz memandang kritikan publik tersebut tidak adil karena tempat-tempat yang menjadi kluster penyebaran virus, seperti Bank, pasar tradisional, dan tempat pelayanan umum lainnya tidak jadi sorotan publik. Padahal potensi penyebaran virus lebih besar di tempat-tempat tersebut karena protokol kesehatan tak sepenuhnya dijalankan.

"Saya jadi aneh kalau saat ini orang berdesakan ke pasar tradisional, antri di Bank, antri di tempat pelayanan umum dan lain-lain, enggak jadi perhatian. Tapi kalau rencana Pilkada yang masih akan berjalan beberapa bulan lagi diributkan terus. Ada apa ini sebenarnya?" kata Muraz saat dihubungi wartawan, Ahad, 14 Juni 2020.


TEROPONG JUGA:

> Menyoroti Dua Kubu Pilkada 2020, Ditunda atau Lanjut?


Legislator Demokrat ini meminta publik memerhatikan tempat lain yang sebenarnya belum mematuhi protokol kesehatan. Seperti di jalan raya dan tempat umum, masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan anjuran memakai masker dan larangan berkerumun.

"Siapa yang ngontrol ini? para petugas juga sudah pada lelah, kecapaian, mungkin juga bosan harus berdebat terus dengan masyarakat. Mungkin akhirnya seleksi alam yang akan menentukan atau yang sering disebut Herd immunity," tegasnya.

Khusus di kalangan umat beragama, seperti Islam, Muraz mengatakan umumnya masyarakat muslim memandang wabah korona sebagai ujian sehingga berdoa menurut mereka menjadi senjata andalan menghadapi wabah. Kendati begitu, umat muslim memandang bahwa kematian karena korona hanyalah penyebab dari jalan menuju Tuhan.

"Jadi di masyarakat bawah urusan mati itu urusan Tuhan Yang Maha Esa. Cuma caranya berbeda, bisa karena korona, ketabrak mobil, sakit jantung, DBD, tipes bahkan hanya karena terpeleset dan lainnya," ungkapnya.

Muraz menambahkan masyarakat di bawah ini bukan tidak tahu tentang Covid-19. "Tapi mereka nampaknya optimis saja, enjoy-enjoy dan happy-happy saja, enggak terlalu jadi beban apalagi pemerintah sudah bicara new normal. Mereka akan siap sedia berdesakan demi dapat sembako," pungkasnya.

tag: #pilkada-2020  #covid-19  #komisi-ii  #fraksi-demokrat  #mohamad-muraz  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement