Bisnis
Oleh Rihad pada hari Kamis, 25 Jun 2020 - 23:03:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal TKA, Pernyataan Menaker Senada dengan Kedubes China

tscom_news_photo_1593100932.jpg
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Indonesia mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara. Kedatangan TKA ini sempat ditunda karena adanya penolakan warga setempat. Bahkan sebagian mahasiswa melakukan aksi penolakan dengan berdemonstrasi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengatakan, alasan pemerintah mengizinkan masuk TKA China ke daerah tersebut karena keahliannya dibutuhkan. "Keahliannya (TKA) dibutuhkan oleh perusahaan yang ada di Konawe," ujar Ida dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (25/6/2020).

Dirinya pun memastikan bahwa tenaga kerja lokal akan mendampingi TKA tersebut. Agar terjadi transfer of knowledge di antara kedua pihak. "Pada akhirnya ketika tenaga kerja lokal kita sudah bisa memahami teknologinya maka operasional selanjutnya akan diserahkan kepada tenaga kerja lokal kita," ujarnya.

Ia mengatakan, kedatangan TKA ke Indonesia akan diperketat prosesnnya sesuai dengan permenkumham nomor 11 tahun 2020. TKA ini harus sehat, di mana akan dikarantina di negaranya selama 14 hari dan di Indonesia juga dengan waktu yang sama.

"Kemnaker akan mengawasi kedatangan mereka bekerjasama dengan tim pengawasan orang asing untuk melakukan pengawasan kelengkapan dokumen, kesehatan maupun keimgrasian mereka," ujarnya.

Dirinya berharap, kedatangan TKA tersebut dapat membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. "Sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran," ujarnya.

Pernyataan Senada

Pernyataan Menaker senada dengan pernyataan Kedutaan Besar China di Jakarta khususnya tentang transfer teknologi. Minister-Counsellor Bidang Ekonomi dan Perdagangan dari Kedutaan Besar China untuk Indonesia Wang Liping menuturkan, kelompok pekerja yang datang kali ini merupakan tenaga di bidang teknik, berjangka waktu setengah tahun. Perusahaan China, tegas dia, bersungguh-sungguh mematuhi undang-undang dan peraturan terkait di Indonesia serta secara aktif melakukan transfer teknologi.

Perusahaan China, kata Wang Liping, melakukan pelatihan pekerjaan kepada pekerja Indonesia setiap pekan dan secara berkala mengirimkan pekerja Indonesia yang unggul ke China guna mengikuti kursus pelatihan. Maka menurutnya, masyarakat Indonesia bisa berlega hati terhadap keamanan jalur cepat.

Ia menegaskan, jika tenaga kerja China masuk, pembangunan proyek lancar dan berjalan normal, barulah para pekerja Indonesia juga bisa bekerja. "Jadi pemulihan aliran personel (tenaga kerja) ini memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia dalam penerapan normal baru. Ini untuk membuka kembali kegiatan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi," jelasnya dalam konferensi pers virtual pada Rabu, (24/6).

Pada era normal baru, lanjutnya, pemerintah dan perusahaan dari China maupun Indonesia menahan diri melakukan eksplorasi dan inovasi. Dengan begitu, hubungan kedua negara pun memasuki tahapan normal baru.

tag: #tenaga-kerja-asing-tka  #china  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement