JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade punya permintaan khusus pada Presiden Joko Widodo, terkait kebijakan pemerintah yang membuka kran masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia. Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra ini, sudah saatnya Presiden Jokowi menyelesaikan masalah tersebut. Jangan membiarkannya terus berlarut-larut.
"Pak Presiden @jokowi YTH. Sudah saatnya masalah TKA China ini segera diselesaikan. Jangan terus berlarut2," kicau Andre lewat media sosial Twitter @andre_rosiade, Kamis (25/6).
"Negara ini memang butuh Investasi. Tapi lebih butuh ketentraman," twit @andre_rosiade.
Andre menautkan sebuah berita dalam kicauannya. Berita tersebut mengangkat judul "Investigasi Ombudsman: Mayoritas TKA China Jadi Buruh Kasar". Berita dimaksud sudah tayang April 2018 lalu.Dalam berita disebutkan, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menemukan banyak TKA, khususnya yang berasal dari China masuk ke Indonesia setiap hari.
Sebagian besar TKI asal China itu bekerja sebagai buruh kasar.
Hal itu diungkapkan Ombudsman berdasar hasil investigasi penyelenggaraan pelayanan publik dalam rangka penempatan dan pengawasan TKA di Indonesia yang dilakukan pada Juni-Desember 2017.
Tidak Adil
Politisi Partai Demokrat asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Umar Arsal menyesalkan kedatangan 156 Tenaga Kerja Asal (TKA) asal China di Kota Kendari. TKA China itu tiba melalui di Bandara Haluoleo, Selasa (23/6/2020).
Menurut Pengurus Harian DPP Partai Demokrat itu, kondisi bangsa sedang berjuang melawan virus corona. Namun, pemerintah mengizinkan TKA China masuk ke Tanah Air. "Ini tidak adil. Di saat warga kita dilarang bepergian karena virus corona, tapi sebaliknya tenaga kerja asal Tiongkok itu dengan bebas masuk Tanah Air," ucap Umar Arsal.
"Jelas ini tidak adil di tengah masyarakat. Mereka disuruh bertahan di rumah tidak ke mana-mana, tidak boleh mudik, bahkan warga Kendari di luar kota kita larang pulang. Tapi justru TKA yang datang," tambahnya.
Umar menegaskan, seharusnya pemerintah dapat mencegah dan mengantisipasi bagaimana cara TKA China tidak masuk dahulu ke Kendari di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. "Tapi anehnya, saat bangsa belum begitu pulih, sudah mengizinkan masuk Kota Kendari," tegas mantan anggota DPR dua periode ini.