JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam rangka mendamaikan dua kubu Golkar yang bertikai, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku cukup rumit melakukannya. Pasalnya dia butuh enam ronde untuk mempertemukan kedua kubu hingga mau berdamai. Keenam ronde itu terdiri dari tiga ronde di kubu Aburizal Bakrie dan tiga ronde lagi di kubu Agung Laksono.
"Dari situ disepakati, menggabungkan upaya kita tetap satu seperti dulu, untuk hadapi pilkada," kata JK dalam pidato pembukaannya, kemarin di Jakarta.
Menurutnya, islah ini penting agar Partai Golkar masih bisa mengikuti Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang. Tentunya diperlukan tim yang solid seperti dulu lagi.
Akhirnya dengan rumus islah dari JK tersebut kedua kubu yang bertikai mau islah. Kesepakatan islah pun akhirnya diteken Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sebagai ketua umum dari masing-masing kubu Munas. Idrus Marham dan Zainuddin Amali sebagai sekretaris jendral. Kader Golkar yang lainnnya turut menyaksikan momen tersebut seperti Yorrys Raweyai, Ade Komaruddin, Airlangga Hartanto, Tjitjip Sutardjo, Priyo Budi Santoso, MS Hidayat dan sekitar 15 kader lainnya. (ai)