JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Beberapa hari lalu Rieke "Oneng" Diah Pitaloka resmi dicopot dari Pimpinan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Edy Mulyadi mengatakan kalau pencopotan Rieke "Oneng" Diah Pitaloka dari posisi Wakil Ketua Badan Legislasi DPR diduga merupakan bagian dari taktik PDIP.
Edy menilai kalau pencopotan Rieke dari Pimpinan Baleg tersebut sengaja dilakukan PDIP sebagai cara melunakkan hati masyarakat.
Menurutnya, pencopotan Rieke dari Pimpinan Baleg DPR RI ada kaitannya dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
"Ini cuma taktik untuk melunakkan, tapi tidak berpengaruh apa-apa, kita minta tolak dan cabut RUU HIP dan minta diusut siapa inisiator RUU ini," kata Edy melalui keteranganya, Senin (13/07/2020).
Edy menegaskan siapa pun yang terbukti ingin berbuat makar terhadap konstitusi, meskipun dia adalah anggota DPR RI harus tetap dihukum.
Tak hanya itu, Edy mendesak pada partai politik yang menaunginya juga harus dibubarkan dan MPR harus segera membuat sidang istimewa untuk memberhentikan Presiden Jokowi.
"Jadi itu (pencopotan Rieke) tidak berpengaruh apa-apa," tegasnya.
Kursi Rieke Diah Pitaloka sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi DPR pun saat ini sudah diserahkan kepada kader PDIP lainnya, yakni M Nurdin.
Selain untuk penyegaran, dipercayanya M Nurdin sebagai Wakil Ketua Baleg DPR diharapkan bisa mengawal sejumlah RUU di DPR.