JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristanto menilai sangat wajar bila publik menilai pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020 adalah upaya Presiden Jokowi membangun politik dinasti.
Meski begitu, Hasto memberikan pembelaan dengan mengatakan kalau Gibran sebagai individu sama seperti warga negara lainnya yang memiliki hak konstitusi untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Menurutnya, posisi PDIP disini hanya sebagai ruang atau kendaraan untuk Putra Sulung Presiden tersebut untuk turut berkontestasi di Pilkada Solo 2020.
"Jelas mas Gibran adalah anak Presiden Jokowi, tapi sesuai dengan apa yang tertuang di dalam konstitusi setiap warga negara punya hak konstitusional untuk dicalonkan dan mencalonkan, mas Gibran tidak bisa memilih lahir dari mana," kata Hasto dalam konferensi pers virtual DPP PDIP, Rabu (22/07/2020).
Hasto menuturkan dalam kehidupan proses pendidikan yang pertama adalah berasal dari keluarga, sehingga untuk kaderisasi partai bukan tidak mungkin berasal dari keluarga pejabat pula.
"PDI Perjuangan tidak menutup mata dan menempatkan proses kaderisasi itu dimulai dari keluarga, ini menjadi sikap tidak hanya masyarkaat indonesia tapi seluruh dunia, bagaimana pendidikan itu dimulai dari keluarga, demikian juga pendidikan dalam politik," tuturnya.
Politisi asal Yogya tersebut menegaskan kalau Gibran akan diperlakukan sama dengan calon kepala daerah lainnya yang dijagokan PDIP di Pilkada 2020.
"Yang penting calon-calon tersebut, termasuk Mas Gibran juga mengikuti seluruh proses kaderisasi kepemimpinan yang disiapkan oleh partai," pungkasnya.