JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, adanya gerakan Koalisi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh merupakan hal yang wajar.
Ujang kembali menilai, gerakan tersebut bisa dikatakan sebagai respon terhadap kondisi hari ini. Dimana tidak ada yang dapat diharapkan dari partai politik, termasuk dari yang mengaku sebagai partai oposisi.
"Selain karena kekuatan politik di parlemen minoritas. Partai oposisi juga tumpul kalau sudah berhadap-hadapan dengan kepentingan dan jabatan," sindir Ujang, Selasa (4/8/2020)
"Karena tumpul dan matinya kekuatan partai oposisi. Wajar jika para tokoh masyarakat berpikir dan bergerak membentuk organ Koalisi Selamatkan Indonesia dan dalam negara demokrasi sah-sah saja," jelas Ujang.
Ujang menuturkan, sebagai bagian dari gerakan moral untuk menyelematkan bangsa ini, karena hampir oleng memang memerlukan penyelamatan, dan hak rakyat untuk bisa menyalamatkan bangsanya.
"Mereka bergerak itu karena dijamin UUD 1945. Anggota partai maupun bukan, sama-sama dilindungi konstitusi dalam berkumpul dan berserikat. Soal kebebasan berkumpul dan berserikat. Deklarasi apapun. Termasuk deklarasi Koalisi Selamatkan Indonesia itu hak setiap orang. Hak setiap warga negara. Sah-sah saja. Dan dijamin oleh konstitusi," tegas Ujang.
Ujang berpandangan, bahwa tokoh-tokoh bangsa tersebut juga tak ingin melihat negeri terperosok lebih dalam lagi. Hal tersebut merupakan ikhtiar dari mereka untuk memperbaiki bangsa yang hampir tenggelam dan oleng ini.
"Apapun yang dilakukan oleh anak-anak bangsa, yang tujuannya ingin menyelamatkan bangsa dari carut marut persoalan bangsa yang tak jelas ini," ujar Ujang.
Ujang pun mengatakan hal itu tidak usah dipandang sebagai hal negatif lantaran mereka memiliki kewajiban moral untuk mengawal bangsa ini.
"Mereka punya kewajiban moral untuk mengawal bangsa ini agar tak hancur lebur," tandas Ujang.