JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Aliansi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) se-Jabodetabek akan mengelar demonstrasi besar-besaran di depan Istana Negara, Jum'at (14/09/2018).
Aksi ini akan diikuti oleh ratusan aktivis dan simparisan KAMMI gabungan dari berbagai kampus se-Jabodetabek.
Aksi parlemen jalanan ini dipicu oleh keprihatinan atas beberapa persoalan perekonomian yang mencuat pada beberapa minggu terakhir, terutama terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhhadap dolar.
"Aksi besok (hari ini) akan diikuti kira-kira 200 sampai 300 kader dan simpatisan KAMMI yang berasal dari kampus-kampus se-Jabodetabek. Seperti UNJ, IPB, UIN dan yang lainya," tutur Kordinator Aksi, Ammar Multazim saat dihubungi TeropongSenayan, kamis malam (13/09/2018).
Ketua KAMMI Bogor ini menegaskan, bahwa organisasinya tidak bergabung dengan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI), yang akan menggelar aksi serupa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan Jakarta.
"Aksi KAMMI itu di depan Istana Negara dan tidak gabung dengan Aliansi BEM PTAI," kata Ammar.
Terpisah, Ketua Departemen Kebijakan Publik KAMMI Daerah Tangerang Selatan, Arsandi mengungkapkan, alasan pihaknya melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut pemerintah agar segera mengambil langkah cepat dan tepat menstabilkan Rupiah atas dollar.
"Sebab, jika rupiah terus melemah maka akan memicu terjadinya inflasi. Indonesia masih memiliki ketergantungan bahan baku impor yang cukup tinggi dan pelemahan rupiah juga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap beban hutang luar negeri. Kami tidak akan tinggal diam," tegas Arsandi.
Demonstrasi yang akan dimulai dari Patung Kuda Arjuna Wijaya ini setidaknya memiliki empat tuntutan utama. Yaitu, stabilkan nilai tukar rupiah, turukan harga kebutuhan pokok, hentikan impor yang tidak diperlukan, dan lakukan swasembada pangan.
Untuk diketahui, Kurs rupiah terhadap dollar AS kembali melemah pada penutupan perdagangan Kamis (13/9/2018) kemarin.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot melemah tipis 0,05% ke level Rp 14.840 per dollar AS.
Sebaliknya, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia mengalami penguatan 0,46% ke level Rp 14.794 per dollar AS.(Alf)