Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Jumat, 14 Agu 2020 - 15:05:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Gencar Diberitakan Akan Terjadi Reshuffle, Nadiem Jadi Menteri Paling Disorot

tscom_news_photo_1597388725.JPG
Mendikbud Nadiem Makarim (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gencar diberatakan akan terjadi perombakan kabinet usai Presiden mengeluarkan intruksi berupa larangan bagi Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk tidak meninggalkan Ibukota hingga 22 Agustus mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Muhamad Yusuf Kosim mengaku tidak begitu kaget dengan menguatnya isu reshuffle kabient Indonedia Maju.

Mengingat, selama ini banyak kebijakan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang memiliki kinerja tidak begitu memuaskan publik.

Namun dari beberapa menteri yang menjadi sorotan Ia mengatakan kalau menteri yang paling layak diganti adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

"Kebijakan Nadiem di era pandemi corona tidak terlalu baik, misalnya pembelajaran online, cara belajar jarak jauh yang tidak memperhatikan infrastruktur seperti internet dan kesiapan guru di seluruh penjuru nusantara," ujarnya, ketika dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (14/08/2020).

Pengamat yang biasa disapa Yuko ini mengatakan kalau bencana non alam virus corona baru (Covid-19) memang datang secara tidak terencana dan tidak disangka.

Meski begitu, sebaiknya Nadiem sebagai menteri yang mengurusi bidang pendidikan seharusnya melakukan percepatan dengan inovasi-inovasi yang memudahkan.

Selama ini, Yuko menilai kalau Nadiem terkesan tidak begitu memahami kondisi sektor Pendidikan di Indonesia secara menyeluruh.

"Kementerian harus melakukan inovasi dengan tiba-tiba, Mendikbus tidak memahami kondisi Indonesia, bagaimana kondisi internet di negara kita, jangan bicara jauh-jauh luar jawa, di wilayah Banten dan pedalaman lain internet sulit dijangkau," kata Yuko.

Direktur Eksekutif Periskop Data ini menilai selama era pandemik Covid-19, berbagai kebijakan Nadiem kerap mendapatkan sorotan dan menimbulkan permasalahan baru.

Beberapa problematika muncul, dari siswa yang harus membanting tulang hanya untuk membeli paket data internet, orang tua mencuri handphone karena anaknya membutuhkan untuk pembelajaran online.

Yuko menyatakan kalau fakta-fakta di lapangan seperti itu tidak akan terjadi apabila Nadiem mampu menerbitkan kebijakan yang menyentuh akar masalah pendidikan di Indonesia.

"Faktanya di bawah memang miris, ada pelajar yang harus kerja untuk beli paket data, ada orang tua yang berani mencuri handphone hanya untuk memenuhi kebutuhan anaknya untuk belajar online, yang paling miris ada kabar siswi menjual diri untuk memenuhi kebutuhan beli paket data," pungkasnya.

tag: #nadiem-makarim  #kemendikbud  #pendidikan  #mendikbud  #corona  #reshuffle-kabinet  #menteri-jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement