JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki memberikan dukungannya terhadap UKM dan koperasi yang bergerak di bidang perunggasan pada acara Peresmian Usaha Kecil Menengah (UKM) Rumah Produksi Ayam Kampung Olahan NatChick dan Penyerahan Sertifikat Koperasi Pinsar Unggas Nasional di Kantor PT Sumber Unggas Indonesia (PT SUI), Bogor, Senin (31/8).
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) Singgih Januratmoko, menjelaskan bahwa sejarah perunggasan Indonesia telah terjadi. Untuk pertama kalinya di Indonesia hadir koperasi yang bergerak di bidang usaha pembibitan baik di layer maupun di broiler dengan nama Koperasi Pinsar Unggas Nasional.
Singgih berujar bahwa sudah sejak lama para peternak unggas ingin mempunyai usaha bersama yang bergerak dihulu untuk menghasilkan final stock yang selama ini sekitar 90% dikuasai oleh perusahaan integrator dan sisanya perusahaan perseorangan.
Anggota DPR Fraksi Golkar ini mengatakan, dengan hadirnya koperasi tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif dan kunci jawaban untuk membantu peternak dengan dimulai dari pembentukan RPA, retail dan gerai yang menampung produk dari peternak, serta dilanjutkan ke usaha pembibitan layer maupun broiler.
“Kami telah menyiapkan dua lokasi, yakni di Subang untuk pembibtan layer dan di Wonosari untuk broiler,” imbuhnya.
Masih menurut Singgih, langkah selanjutnya adalah pengajuan permohonan kepada Dirjen PKH untuk memasukkan GPS layer sebanyak 5.000 ekor dan broiler sebanyak 10.000 ekor, yang nantinya hasil final stock nya akan diperuntukkan kepada para peternak mandiri baik yang sudah tergabung koperasi maupun belum.
Dalam Sambutannya, Teten menyampaikan apresiasi kepada PT SUI terhadap usaha olahan ayam kampung modernnya yang telah menggunakan sistem aplikasi dalam distribusi dan pemasarannya, sehingga dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat luas.
Dirinya menambahkan bahwa peternakan ayam kampung adalah milik UKM dan jangan kembali diambil yang besar.
“Berilah kesempatan kepada UKM untuk mengembangkan ayam kampung. Tetap kembangkan dan tidak boleh lengah, ayam kampung jangan sampai diambil negara lain,” tegasnya.
Selain itu, Teten juga mengimbau untuk segala bidang yang bergerak di sektor pangan seharusnya berjalan secara berkoperasi. Pihaknya terus mendorong dan mendukung petani dan peternak perorangan yang berskala kecil agar dapat berkumpul dan berkoperasi sehingga dapat naik tingkat menjadi skala bisnis. Ke depan, Kemenkop UKM berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu UKM dan Koperasi bidang perunggasan.
Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT SUI, Naryanto menjelaskan bahwa pengembangan ayam lokal yang dilakukan peruasahaannya dilandasi oleh kesadaran akan kepedulian genetik asli ayam negeri.
“Sebagai anak bangsa yang peduli genetik asli negeri sendiri, kami melakukan konservasi dan membangun peternakan ayam asli Indonesia, serta mengembangkan sektor hilir dalam bentuk ayam kampung olahan siap masak,” jelasnya.
Menurut Naryanto, potensi pasar dari produk ayam kampung masih luas dan sangat tersegmentasi yaitu golongan menengah ke atas. Naryanto berharap kepada pemerintah agar dapat membantu dalam mendukung pengembangan usaha mikro baik dalam pendanaan dan lainnya.