Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Rabu, 09 Sep 2020 - 12:50:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Bicara Pancasila, Gatot Nurmantyo Ungkap Kapan Prajurit Boleh Bunuh Atasan

tscom_news_photo_1599630608.JPG
Gatot Nurmantyo (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo heran saat ada upaya yang mengubah dan mengganti Pancasila, beberapa pihak malah diam.

Sebagai mantan prajurit TNI, Gatot mengakui dia bergelora melihat upaya mengubah Pancasila dan Gatot Nurmantyo meyakini kalau Pancasila mesti dipertahankan.

Gatot menjelaskan tiap prajurit TNI telah terikat sumpah setia pada negara sampai meninggal dunia, maka dari itu, ia mengaku resah saat melihat ada upaya untuk mengotak-atik Pancasila.

Gatot Nurmantyo mengatakan prajurit TNI semuanya telah disumpah saat dilantik menjadi prajurit dan sumpahnya prajurit ada tiga yaitu pertama; Akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; Kedua, Akan tunduk pada hukum dan pegang teguh disiplin keprajuritan; Ketiga, Akan setia dengan tidak melanggar perintah.

Sumpah prajurit itu diuji baru-baru ini saat ada upaya mengubah Pancasila.

“Saat Pancasila mau diganti kok diam ya, (alasannya) takut pada atasan. Karena ada (aturan) taat pada atasan dan tak langgar perintah,” ujar Gatot melalui keteranganya, Rabu (09/09/2020).

Namun demikian, mantan Panglima TNI itu menegaskan, prajurit boleh melawan bahkan membunuh atasan, manakala atasan telah melanggar sumpah setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kapan boleh tidak taat pada atasan dan kapan atasan boleh dibunuh? Ada waktunya, manakala atasan melanggar sumpah pertama, dan tidak pegang teguh hukum, itu boleh dibantah,” tegasnya.

tag: #gatot-nurmantyo  #kami  #pancasila  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement