JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tertarik dengan gaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenai cara mengedukasi masyarakat soal penerapan ideologi Pancasila. Tingkah yang santai dengan penuturan kata sederhana membuat masyarakat dinilai lebih efektif untuk membumikan Pancasila di masyarakat, khususnya melalui tindakan.
“Kami melihat Pak Ganjar ini banyak sekali yang dilakukan. Itu tidak normatif tetapi sebenarnya kena, karena Pancasila dalam tindakan itu dilakukan betul-betul oleh Pak Ganjar secara santai dan tidak kaku,” kata Pelaksana tugas Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi BPIP, Ani Purwanti, usai menemui Ganjar di Kantor Gubernur, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9)
Ani menjelaskan, saat ini apa yang dilakukan orang nomor satu di Jawa Tengah itu memang layak untuk ditiru. Pasalnya, dengan bahasa yang simpel masyarakat mudah memahami arti nilai-nilai Pancasila dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami belajar dari Pak Ganjar. Karena Pak Ganjar bahasanya mudah dipahami masyarakat untuk mengedukasi soal nilai-nilai Pancasila," katanya.
Selain itu, lanjut Ani, tujuannya menemui Ganjar Pranowo juga dilakukan untuk melaksanakan program institusionalisasi. Ia melihat kelembagaan di Jawa Tengah sesuai sehingga BPIP memiliki mitra dalam penyelarasan nilai Pancasila dalam peraturan daerah serta mensinergikan Pancasila melalui lembaga-lembaga yang ada.
“Kami lihat Kesbangpol ini juga sebagai institusi yang menjadi wadah dari organisasi sosial politik, tokoh masyarakat, tokoh agama sehingga kami juga datang ke Jawa Tengah, kulanuwun kepada Pak Ganjar juga nanti ke Kesbangpol dan Biro Hukum Provinsi,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M Akbar Hadi Prabowo sependapat dengan Ani soal karakter Ganjar. Menurutnya, apa yang Ganjar lakukan merupakan hal yang mudah dimengerti di kalangan anak muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Apalagi, kata Akbar, politikus PDIP itu aktif di media sosial (medsos).
“Kami sedikit banyak belajar bagaimana Pak Ganjar melakukan aktivitas yang di anak-anak muda atau masyarakat kekinian lebih senang melihat itu. Dengan konten positif melalui IG (Instagram), segar, dan komunikasi yang seorang pemimpin daerah lakukan sendiri. BPIP membutuhkan contoh seperti yang dilakukan oleh Pak Ganjar dengan cara dan metodenya,” jelas Akbar.
Akbar yakin apabila BPIP menjalankan apa yang dilakukan Ganjar, hal itu akan membuat masyarakat lebih mudah memahami arti Pancasila.
“Kami BPIP mempunyai tugas mengarusutamakan Pancasila di masyarakat. Kalau dengan cara kaku, normatif dan kontekstual masyarakat akan boring. Tapi dengan cara dan metode Pak Ganjar ini kami yakin akan sampai, terutama ke generasi milenial,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar menyarankan agar BPIP lebih kreatif dalam menjelaskan ideologi dan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakan dengan audiovisual. Ia mencontohkan, BPIP bisa membuat film-film pendek dari lomba cerpen bertema Pancasila yang diselenggarakan oleh BPIP beberapa waktu lalu.
“BPIP harus punya tim kreatif yang bisa menerjemahkan Pancasila sampai ke tingkat bawah. Kalau saya kasih masukan, kami ingin membahasakan Pancasila lebih ngepop dengan bahasa yang mudah diterima. Kalau bisa buat kaos oblong dengan ide tentang Pancasila, gambar-gambar tentang Pancasila. Bisa juga buat konten audiovisual durasi pendek,” kata Ganjar.