JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menuju penghujung kuartal III-2020, pemerintah terus memaksimalkan pelaksanaan berbagai stimulus yang termuat dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pada Konferensi Pers APBN KITA September 2020 Senin lalu (22/9), Kementerian Keuangan menyampaikan kinerja penyerapan belanja pemerintah pusat telah mencapai 49,5 persen dari pagu anggaran.
Sementara, penyerapan stimulus PEN tumbuh 27,3 persen (mtm) atau mencapai realisasi 36,6 persen dari total pagu senilai Rp695,2 triliun.
Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin kali ini mendorong perbankan, khususnya bank-bank milik negara (Himbara), untuk mengakselerasi penyaluran stimulus PEN yang telah dimandatkan oleh pemerintah.
“Cukup banyak stimulus PEN yang penyalurannya melibatkan bank Himbara seperti restrukturisasi kredit, penjaminan kredit, subsidi bunga, hingga stimulus yang baru-baru ini diluncurkan yakni Bantuan
Produktif Usaha Mikro, KUR Super Mikro, serta bantuan subsidi gaji bagi pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta. Walaupun beberapa bank Himbara telah berhasil menyalurkan kredit melebihi target yang
ditetapkan, kita tetap perlu dorong agar stimulus lainnya dapat diakselerasi serta dipantau pelaksanaannya,” tutur Puteri.
Dalam Rapat Kerja Komisi XI bersama bank Himbara pada Kamis lalu (17/9), masing-masing bank menyampaikan kinerja keuangan hingga semester I-2020 dan realisasi terkini atas penyaluran berbagai
stimulus pemerintah.
Puteri pun menyoroti pentingnya proses bisnis yang efektif dan mengapresiasi
terobosan inovasi pelayanan digital yang dilakukan oleh bank-bank Himbara untuk memaksimalkan implementasi dan pengawasan penyaluran stimulus.
“Memastikan ketersediaan anggaran atas suatu desain stimulus serta ketersediaan data penerima tentu menjadi hal yang pertama dan utama. Jika datanya belum sempurna, maka perlu divalidasi terlebih dahulu. Kami mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan oleh bank-bank Himbara dalam menerapkan inovasi sistem pelayanan digital. Tentunya digitalisasi ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran stimulus agar lebih tepat sasaran dan tepat guna,” papar Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini.
Langkah transformasi ini tidak terlepas dari pesatnya penggunaan teknologi dan informasi selama masa pandemi COVID-19.
Namun, Puteri mengingatkan bahwa hal ini tetap perlu diiringi dengan sosialisasi dan edukasi intensif kepada masyarakat, baik mengenai stimulus yang dapat dimanfaatkan maupun sistem pelayanan digital yang baru diaplikasikan, agar manfaatnya dapat lebih optimal.
Menutup keterangannya, Puteri menekankan pentingnya evaluasi efektivitas penyaluran berbagai stimulus PEN yang tidak hanya bertujuan untuk mendukung kelangsungan dunia usaha, tetapi juga untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Evaluasi perlu dilakukan dengan mencermati irisan penerima manfaat antar stimulus untuk memastikan penyaluran yang sesuai peruntukannya dan meminimalkan tumpang tindih penerima manfaat. Tentu saja, dengan proses bisnis yang baik dan terobosan infrastruktur digital yang memadai
diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan stimulus PEN dengan spektrum target yang beragam ini. Harapannya, pemanfaatan stimulus dapat berjalan efektif dan berkontribusi terhadap pulihnya
perekonomian,” tutupnya.