JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Amin Ak, mengingatkan masyarakat untuk mengedepankan nilai persatuan Pancasila dalam menghadapi perbedaan politik jelang Pilkada Serentak 2020. Praktik politik yang bisa memecah-belah anak bangsa mesti dihindarkan karena bertentangan dengan semangat ideologi negara.
Hal itu ia sampaikan dalam Sosialisai Empat Pilar MPR RI, Sabtu (26/9) di Ponpes Al Mawarits An Nabawiyyah, Tanggul, Jember, Jawa Timur.
“Momentum Pilkada adalah ujian bagi kesungguhan kita sebagai bangsa dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila. Pilihan boleh berbeda, tetapi persatuan harus kita jaga,” kata Amin, dikutip dari keterangan tertulis, Ahad, 27 September 2020.
Di hadapan santri dan pengasuh Ponpes Al Mawarits An Nabawiyyah, Amin mengatakan, perbedaan politik harus disikapi sesuai koridor kemanusiaan dan persatuan yang ada dalam Pancasila. Kemanusiaan akan merawat harmonisasi masyarakat yang berbeda dalam politik, sementara persatuan akan menjadikan perbedaan politik itu dimaknai sebagai kompetisi menuju yang terbaik.
Ia menuturkan Pilkada hanyalah bagian dari praktik demokrasi di mana semua warga negara yang punya hak pilih boleh memilih pemimpin secara bebas dan rahasia.
“Tidak Perlu ada konflik karena beda pilihan politik. Semua memiliki tujuan yang sama untuk membangun daerahnya yang lebih baik, dengan cara memilih pemimpin yang bisa membawa kemajuan,” ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR ini juga meminta semua pihak turut menjaga keamanan dan ketentraman pilkada. Permainan politik bermuatan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) harus dijauhi. Apalagi mengadu domba antar satu calon pasangan dengan pasangan lainnya.
“Jauh lebih baik dan terpuji jika masing-masing pihak beradu visi dan misi, beradu program sehingga rakyat tahu persis siapa calon pemimpinnya yang layak dipilih. Dengan begitu Pilkada kita akan semakin baik dan berkualitas,” kata Anggota Badan Legislasi DPR RI ini.
Legislator dari daerah Jawa Timur VI mengungkapkan, saat ini Indonesia mengalami resesi ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19. Banyak usaha rakyat yang berhenti beroperasi, gelombang PHK di mana-mana, dan masalah lapangan kerja akan menjadi pekerjaan rumah (PR) terberat siapapun pemimpin yang terpilih nantinya.
“Jangan menambah beban bangsa ini dengan konflik sosial politik. Kita membutuhkan solusi konkret dari calon pemimpin yang maju di Pilkada 2020, dalam merealisasikan kesejahteraan rakyat,” kata Amin.
Amin juga meminta para penyelenggara pemilihan mulai dari tingkat TPS, hingga KPU agar bersikap adil dan netral. Demikian juga aparatur sipil negara (ASN). Seturut dengan itu, ia juga meminta aparat bersikap bijak, netral dan proporsional dalam menyikapi dinamika politik sebelum, saat pelaksanaan, maupun sesudah Pilkada.