TANGERANG (TEROPONGSENAYAN) -- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Ananta Wahana, mengatakan generasi muda sekarang banyak yang tak mengenal secara sejarah tentang sosok dan kiprah Presiden Soekarno. Padahal, di negara lain nama Bung Karno cukup populer karena jasanya yang besar bagi dunia.
“Namanya juga banyak diabadikan di beberapa jalan negara-negara yang memang menghormati beliau secara pemikiran maupun inspirasinya,” kata Ananta dalam Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaat di Kawasan Citra Raya, Tangerang, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Ananta memperkenalkan lebih jauh tentang sosok bung Karno. Meski Bung Karno dikenal sebagai seorang nasionalis, namun ia juga orang yang dikenal dekat dengan kalangan Agamawan, khususnya organisasi keagamaan saat itu.
Soekarno diketahui banyak menyerap pemikiran tokoh-tokoh muslim. Salah satu tokoh agung umat muslim yang mendapat perhatian besar dari Soekarno adalah Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang tersohor karena perjuangannya menegakkan keadilan di Padang Karbala, Irak.
Dengan keluesannya dan pemikirannya yang terbuka, kata Ananta, Soekarno selalu dihormati oleh sejumlah kalangan baik dari golongan kanan maupun golongan kiri.
“Sebelum meninggal, Bung Karno bilang, saya ingin dimakamkan dengan bendera Muhammadiyah di liang kubur saya. Tapi, Bung Karno juga dapat penghargaan tertinggi dari Nahdlatul Ulama. Ini tentu menjadi salah satu kharismanya bagaimana beliau bisa diberi penghargaan tertinggi oleh dua organisasi Islam terbesar di Indonesia,” terangnya.
Terkait jasa Bung Karno untuk umat muslim dunia, Ananta menceritakan kisah Soekarno yang pernah mengupayakan penemuan makam tokoh hadits umat muslim: Imam Bukhori.
“Waktu itu, Bung Karno pernah diundang ke Uni Soviet (sekarang Rusia) tapi syaratnya temukan dulu makam Imam Bukhori, dan itu dituruti sama Uni Soviet. Makanya, kalau PDIP dianggap anti Islam itu keliru, wong Bung Karno pernah dapat penghargaan tertinggi dari negara-negara Arab,” jelas Ananta.
Begitu besar prestasi yang ditorehkan Bung Karno semestinya menjadi penghargaan bagi generasi muda. Masyarakat masih ingat jika ideologi bangsa Indonesia, Pancasila, merupakan konsep dasar negara yang digagas oleh Bung Karno.
Untuk itu, Ananta menilai pemahaman terkait Empat Pilar Kebangsaan harus dikuatkan untuk generasi muda. Selain menjadi generasi penerus bangsa, kaum muda tentunya harus punya bekal mengenai pemahaman asli dari bangsanya tersebut untuk bekal kehidupannya di masa depan.
“Pendidikan Pancasila dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk kelompok millenial ini tentunya jangan hanya diajarkan di sekolah-sekolah saja. Tapi juga seyogyanya harus diiringi dalam kehidupan sehari-harinya,” kata Ananta.
Anggota Komisi VI DPR ini berharap generasi muda mampu menjadi garda terdepan dalam menguatkan identitas bangsa Indonesia. Terlebih, saat ini merupakan era pertarungan ideologi umat manusia.
“Empat Pilar Kebangsaan ini tentunya perlu dijelaskan kepada masyarakat secara tuntas, karena sekarang pertempuran ideologi dari negara-negara lain sudah sekarang masuk di lini-lini kehidupan kita. Harapannya tentu kelestarian bangsa ini bisa terus berlangsung sampai anak cucu kita,” tandasnya.