Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Selasa, 06 Okt 2020 - 15:55:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Meski Sudah Merdeka, Aktivis 98 Sebut Bangsa Indonesia Berstatus Bangsa Tawanan

tscom_news_photo_1601974392.jpg
Haris Rusly Moti (Sumber foto : Teropong Senayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Meski sudah 75 tahun memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka, masih banyak pihak yang menyebut Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

Aktivis 98 Haris Rusly Moti mengatakan kalau penjajahan yang dialami Indonesia saat ini berbeda dengan apa yang dialami para leluhur bangsa dari Belanda dan Jepang.

Haris Rusly menyebut kalau kondisi bangsa Indonesia hari ini sudah merambah ke dalam konteks yang lebih luas dan multidimensi.

Bahkan, menurut Haris Rusly Moti, bangsa Indonesia saat ini masih menjadi bangsa tawanan. Terutama ditawan oleh dua hal yaitu oligarki dan teknologi.

"Sobat, bangsa kita berstatus bangsa tawanan. 1. Ditawan oligarki konglomerat hitam. 2. Ditawan secara teknologi," kata Haris Rusly Moti melalui cuitan akun Twitternya, Selasa (06/10/2020).

Soal oligarki, eksponen gerakan mahasiswa 1998 tersebut memperkuat pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD, bahwa 92 persen calon kepala daerah didanai cukong alias oligarki.

Kemudian, soal tawanan secara teknologi, Haris Rusly memberi contoh beberapa perushaan di Indonesia yang dikuasai oleh asing.

Hari ini tidak sedikit juga beberapa perusahan di dikuasai oleh vendor-vendor asing Khususnya perusahaan yang berasal dari China.

"Ada beberapa perusahaan vendornya dari unjung rambut, jeroan hingga kuku, dikuasai RRC. Computasi awan (cloud) dipegang Alibaba cloud. JTE & Huawei berbagi infrastruktur," pungkasnya.

Maka dari itu, tidak heran jika Haris Rusly menyebut kalau kondisi bangsa Indonesia hari ini masih menjadi bangsa tawanan bagi negara lain.

tag: #aktivis  #indonesia  #teknologi  #haris-rusly-moti  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement