Berita
Oleh Rihad pada hari Selasa, 13 Okt 2020 - 12:36:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Mending Mengurus Covid-19, Muhammadiyah Tak Ikut Demo

tscom_news_photo_1602567413.png
Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu`ti (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu"ti menegaskan Muhammadiyah tidak ikut dalam aksi demonstrasi penolakan omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang digelar PA 212 bersama sejumlah ormas, Selasa (13/10/2020).

Menurutnya, Muhammadiyah lebih fokus pada penanganan Covid-19 dan dampaknya terhadap pendidikan, ekonomi, serta kesehatan masyarakat. "Dalam situasi sekarang, sebaiknya semua pihak bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar, termasuk demonstrasi. Aksi demonstrasi lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," ujar Abdul Mu"ti.

Dalam Islam diajarkan agar meninggalkan perbuatan yang lebih banyak mengandung mudharatnya dibandingkan manfaat. Karena dalam hukum Islam, hal yang sangat mendesak (aham) harus lebih diprioritaskan di atas hal yang penting (muhim).

Namun demikian, Muhammadiyah menghormati masyarakat yang melakukan demonstrasi. Karena menyampaikan pendapat secara lisan dan tulisan adalah hak warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar.

Kumpul di Monas

Ketua Media Center Persatuan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengklaim jumlah peserta Aksi 1310 Omnibus Law hari ini akan mencapai 10 ribu orang. Massa demo UU Cipta Kerja ke Istana Negara itu disebut akan berdatangan dari seluruh wilayah di Jabodetabek.

Novel mengatakan demo tersebut akan dimulai pada pukul 13.00 dengan titik kumpul di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Rencana massa Aksi 1310 akan menggelar aksi di depan Istana Negara.

Penjagaan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan pihaknya mengerahkan sebanyak 12 ribu personel gabungan untuk mengawasi jalannya unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Mereka akan disebar di seluruh wilayah Jakarta. "Pasukan 12 ribu pengamanan terdiri dari Polri, TNI, dan Pemprov, tapi masih ada kami siapkan yang standby. Itu pusatnya di Monas, cadangan kami di DPR RI," ujar Yusri.

Belajar dari demonstrasi sebelumnya yang berujung ricuh, Yusri mengatakan Polda Metro Jaya akan lebih siap dalam mengamankan Jakarta. Sentra ekonomi seperti mal juga telah disiapkan pengamanan khusus. "Kami dari kepolisian bersikap persuasif dan humanis tapi tegas. Siapapun yang akan bertindak kerusuhan, aparat tidak segan-segan menindak tegas," kata Yusri.

tag: #demonstrasi  #ruu-ciptaker  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement