JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) akan meninjau keamanan hayati di seluruh dunia setelah otoritas kesehatan Denmark menemukan bentuk mutasi virus corona (Covid-19) di peternakan hewan mamalia cerpelai (mustela). Hewan cerpelai adalah inang yang sangat baik untuk virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen akan memusnahkan 15 juta cerpelai di peternakan.
Kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, Dr. Maria van Kerkhove mengatakan "Selalu ada kekhawatiran ketika Anda memiliki sirkulasi dan penularan dari manusia untuk hewan dan kemudian hewan ke manusia."
"Kami telah melihat ini selama beberapa bulan sekarang dan yang kami pahami adalah cerpelai telah terinfeksi dengan kontak dari manusia dan beredar di cerpelai dan kemudian dapat ditularkan kembali ke manusia," kata Maria dari markas besar WHO di Jenewa, Swiss.
Maria mengatakan mutasi yang teridentifikasi pada hewan dan manusia perlu dievaluasi secepatnya, sebab jika muncul salah satu perubahan, berarti virus berperilaku berbeda. Lebih lanjut, ia mengatakan perlu ada studi yang dapat mengevaluasi apakah ada perubahan dalam penularan, dan apakah ada implikasi diagnostik untuk vaksin.
Badan kesehatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akan menggandeng kantor regional di Eropa, Pasifik Barat, dan Amerika karena terdapat banyak peternakan cerpelai yang ada di negara tersebut.
Hingga saat ini, lebih dari 50 juta orang telah tertular virus corona di seluruh dunia, dengan 1,25 juta kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Worldometers.
Dalam laman resminya, WHO menyebut ada enam negara yang sudah melaporkan SARS-CoV-2 dari peternakan cerpelai kepada World Organisation for Animal Health, mereka adalah: Denmark, Belanda, Spanyol, Italia, dan Amerika Serikat.
Sementara menurut pakar keamanan pangan WHO, Peter Ben Embarek, studi awal pada babi, ayam, dan sapi, menunjukkan bahwa spesies-spesies tersebut tidak rentan seperti cerpelai."Jadi meskipun hewan-hewan ini terinfeksi, mereka tidak akan dapat mempertahankan dan menyebarkan penyakitnya dengan cara yang sama," kata Ben Embarek dalam konferensi pers yang sama.