JAKARTA (TEROPONG SENAYAN) -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama sejumlah elemen masyarakat menyepakati "Golong Gilig" sebagai nama kelompok Panca Mandala di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (17/11/2020). Keputusan nama tersebut disepakati usai melakukan Diskusi Kelompok Terpumpun dalam pembentukan Panca Mandala di Kota Pelajar.
"Nama forum sudah disepakati dengan nama "Golong Gilig" Pancasila. Namaini agak berbeda dengan penamaan forum yang ada di Banten. Secara literik "Golong Gilik" itu menggambarkan persatuan. Ini bahasa Sansekerta," kata Staf Khusus Ketua Dewan PengarahBPIP Lia Kian di sela acara, dikutip dari siaran pers BPIP.
Panca Mandala Yogyakarta dengan nama "Golong Gilig" rencananya akan dideklarasikan Rabu (18/11). Konsep program yang diusung BPIP bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini bakal menggandeng lima elemen, yakni Pemerintah, Pelaku Usaha, Akademisi, Media, serta Organisasi Kemasyarakatan untuk bekerjasama menyosialisasikan Pancasila di seluruh daerah-daerah yang menjadi target BPIP dan Kemendagri.
Kemendagri sebelumnya sudah memiliki forum bernama "Empat Forum Komunikasi" yang punya gerakan mirip seperti Panca Mandala. Hanya saja, forum tersebut dinilai kurang menyentuh lebih jauh beberapa lapisan di masyarakat.
"Kalau dikaitkan dengan Kementerian Dalam Negeri itu ada empat forum komunikasi tetapi belum merepresentasikan lima stakeholder ini. Maka dengan forum Pancamandala di Yogyakarta yang bernama Golong Gilig ini, tentu merepresentasikan lima unsur: Pemerintah, Pengusaha, Akademisi, Media, dan Organisasi Masyarakat," tutur Kian.
Lia Kian
Kian mengungkapkan lembaganya bercita-cita menjadikan Panca Mandala terbentuk di 34 Provinsi Indonesia, meski setiap daerah nantinya akan memiliki nama dan ciri khas yang berbeda-beda. "Tapi substansinya adalah bagaimana penggalian dan pembumian nilai-nilai Pancasila di 34 provinsi," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Kian BPIP berharap Kemendagri segera membentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri guna memberikan payung hukum terhadap program Panca Mandala. Sebab, program ini direncanakan akan memiliki badan dan sistem khusus sebagai wadah yang berperan membumikan Pancasila di daerah.
Menurut Kian, Jejaring Panca Mandala merupakan program lanjutan atas kerjasama dengan Mendagri periode sebelumnya, Cahyo Kumolo. Namun, hal tersebut baru ditindaklanjuti kembali di era Tito Karnavian dengan arah yang lebih tersistematis.
"Semua sepakat dari hasil diskusi (Panca Mandala) tadi, bahwasanya harus ada payung hukum. Dengan ada payung hukum itu, maka support anggaran dan kelembagaan itu bisa berjalan," kata Kian.
Sebagai informasi, BPIP sebelumnya sudah membentuk jejaring Panca Mandala untuk merangkul lebih banyak elemen bangsa dalam mengarusutamakan Pancasila. Keterlibatan berbagai elemen diyakini lebih menunjang sosialisasi Pancasila ketimbang hanya dominasi satu institusi.
Panca Mandala pertama kali dideklarasikan BPIP pada 15 Oktober 2020, di UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH), Serang, Banten. Deklarasi dilakukan setelah sebelumnya membentuk forum diskusi Kelompok Terpumpun Jejaring Panca Mandala guna mengakumulasi gagasan berbagai elemen menyangkut sosialisasi, implementasi, dan aktualisasi Pancasila.
Kegiatan tersebut berlanjut pada pembentukan Pancamandala di daerah Yogyakarta. Pada Selasa (17/11), BPIP kembali menggelar dialog jejaring Pancamandala di kawasan Kota Pelajar yang berlangsung selama dua hari, 17-18 November.
Kegiatan di hari pertama adalah Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pembentukan Jejaring Panca Mandala guna menemukan ide sosialisasi Pancasila dengan melibatkan beberapa elemen. Berikutnya, acara puncak akan ditandai dengan deklarasi Jejaring Panca Mandala Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Panca sendiri berarti lima, sedangkan Mandala adalah istilah yang merujuk pada kosmos atau alam semesta sebagai tempat perwujudan nilai-nilai moral. Pancamandala dibangun dengan mewadahi 5 elemen yang bertujuan membuka strategi pembumian Pancasila secara sistematis.
"Esensi dari tujuan pancamandala adalah untuk mengefektifkan nilai Pancasila terutama di daerah," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prof Adji Samekto, dalam pembukaan Dialog Jejaring Panca Mandala bertema "Membangun Sinergitas Membumikan Pancasila" di Yogyakarta, Selasa (17/11).