JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Angggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PPP Joko Purwanto menjelaskan bahwa pertemuan beberapa anggota Komisi VII beberapa waktu lalu dengan Dirut Pertamina di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (28/05/2015) bukanlah pertemuan sembunyi-sembunyi.
Menurut Joko, pertemuan tersebut terjadi karena sehari sebelum pertemuan di Hotel Borobudur, saat itu ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Migas yang dilanjutkan RDP dengan Dirut Pertamina hingga malam.
Seusai RDP dengan Dirut Pertamina saat itu, terang dia, Komisi VII mengajak Dirut Pertamina beserta jajarannya untuk melakukan makan malam di ruang Komisi VII.
"Saat itu, Dirut Pertamina sedang kelelahan jadi tidak bisa hadir ikut makan malam. Kemudian Dirut Pertamina mengajak Komisi VII ke esokan harinya sekitar habis Magrib untuk makan malam bersama di Hotel Borobudur," katanya via sambungan telepon pada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (05/06/2015).
Ajakan Dirut Pertamina itu sebenarnya untuk mengganti ajakan makan malam yang tidak bisa dipenuhi oleh dia waktu itu.
Jadi, lanjut dia, jamuan makan malam di Hotel Borobudur bukanlah hal yang disembunyi-sembunyikan seperti yang ramai dibicarakan.
"Tidak ada sesuatu yang menyimpang dalam pertemuan tersebut dan yang saya tahu, sekalipun saya tidak ikut dalam pertemuan tersebut karena saat itu saya sedang di dapil yakni di Leles Cianjur, di sana hanya membicarakan bagaimana kesiapan Pertamina menghadapi bulan Ramadhan, jadi tidak ada yang disembunyikan," ungkap dia.
Adapun, terang dia, anggota Komisi VII yang hadir dalam jamuan makan malam tersebut tidak semuanya hadir dan hanya beberapa saja.
"Yang saya tahu dan saya dengar hanya kurang lebih sepuluh orang yang hadir di hotel Borobudur dan kebanyakan anggota Komisi VII dari PDIP dan PKB selain itu saya tidak tahu," ungkap dia.
Yang jelas, kata Joko, pertemuan tersebut jauh dari unsur atau tuduhan miring selama ini.
"Memangnya kami ini orang tidak mampu, kami yang duduk di Komisi VII ini kebanyakan orang dengan tingkat ekonomi yang cukuplah jadi mana mungkin melakukan penyimpangan," katanya. (ai)