JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Bisnis parkir di Jakarta memang menjanjikan. Pasalnya, menurut Badan Pusat Statistik DKI Jakarta terdapat 11.839.92111 kendaraan bermotor. Bahkan menurut Perkumpulan Pengelola Perparkiran Indonesia (PPPI), rata-rata setoran pajaknya mencapai Rp7 - Rp7,4 miliar per bulan di sejumlah lokasi.
Tapi kasus penipuan juga merebak dalam bisnis ini. Salah satu kasus yang sedang ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kasus ini melibatkan para politisi. Pelaku bahkan mengaku orang dekat dan tim sukses Gubernur Anies Baswedan, Jims Charles Kawengian.
Selain itu, Jims juga mengaku sebagai anggota task force PT Sarana Wisesa, untuk pengelolaan parkir. Jims Charles Kawengian menghubungi beberapa pihak, untuk mengelola tiga tempat parkir, yakni Atrium Senen, Cibubur Junction, dan Roxy. Beberapa korban menyerahkan uang miliaran rupiah.
“Namun, usaha parkir tersebut tidak berjalan. Jims cenderung susah dihubungi demikian pula dengan para perantaranya,“ ujar kuasa hukum salah satu korban, Andi Syahputra. Menurut Andi, para saksi diperkirakan mulai dipanggil kepolisian pada Senin (14/12/2020).
Kasus ini menjadi perhatian anggota Komisi VI DPR, Singgih Januratmoko. Ia menyesalkan perusahaan seperti PT Sarana Wisesa tak mengambil tindakan, saat namanya dicatut dalam kasus penipuan berupa lahan parkir fiktif.
Kasus penipuan seperti ini meresahkan dapat masyarakat, pasalnya potensi bisnis parkir di Jakarta yang besar, membuat calon investor gampang tertarik.
"Polda Metro Jaya harus segera mengusut tuntas kasus ini, karena sudah meresahkan masyarakat. Apalagi yang bersangkutan mengaku sebagai gugus tugas yang mengatasnamakan sebuah perusahaan besar," ujarnya.
Selain itu, menurut Singgih, Gubernur Anies Baswedan juga harus bertindak atau mengambil sikap. Karena yang bersangkutan telah berani mengaku sebagai orang dekat Gubernur DKI Jakarta.