Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 04 Jan 2021 - 11:03:33 WIB
Bagikan Berita ini :

Guru Tak Masuk Formasi PNS, Irwan: Kado Prank Pemerintah Akhir Tahun

tscom_news_photo_1609733013.jpg
Irwan Wasekjen Demokrat (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kebijakan Pemerintah memastikan, pada lowongan CPNS, tenaga pengajar atau guru mulai 2021 akan dialihkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bukan PNS lagi terus menjadi perhatian publik, termasuk kalangan parlemen.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irwan (Fecho) misalnya. Ia menilai kebijakan pemerintah tersebut sangat terburu-buru.

"Kesepakatan Menpan, Mendikbud, dan BKN tidak akan menerima guru sebagai CPNS lagi tapi sebagai PPPK adalah kesepakatan yang terburu-buru, blunder dan Diskriminatif," kata Irwan kepada awak media, Senin (4/1/2021).

Kebijakan tersebut, sambung Irwan justru akan menimbulkan pertanyaan besar di ruang publik, mengapa guru tidak boleh jadi PNS? Bagaimana jaminan masa depan mereka? Bagaimana dengan lulusan keguruan yang ingin jadi PNS? Bagaimana dengan Pemda yang mampu membiayai dan mengatur penempatan PNS guru yang merata di daerahnya? Banyak pertanyaan yang mesti harus dijawab pemerintah.

"Dan ini benar-benar melukai perasaan dan juga rasa keadilan para guru honorer dan juga para mahasiswa keguruan ataupun guru yang sedang melanjutkan pendidikan," papar wakil sekertaris jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat itu.

Tidak hanya itu, kebijakan pemerintah yang tidak menjadikan guru sebagai pegawai sipil negara, tentunya bertentangan dengan janji pemerintah.

"Pemerintah jadi lucu dan ironi karena janji mereka akan mengangkat guru honorer menjadi CPNS sejak 2016 tetapi pada realitanya selama lima tahun ini tidak ada pengangkatan CPNS malah kemudian bersepakat tidak ada lagi guru yang akan jadi PNS mulai tahun ini, ini kan namanya Kado Prank Akhir Tahun.” ungkap legislator dari Dapil Kalimantan Timur ini.

Pemerintah, lanjut dia, seharusnya bisa mencontoh kebijakan penanganan guru honorer di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Di masa SBY, ada 1,1 juta honorer yang diangkat PNS dan tidak ada masalah sampai saat ini bahkan mereka yang jadi PNS bisa jadi pahlawan keluarga," pungkasnya.

tag: #irwan  #partai-demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Buka Masa Sidang, Ketua DPR: Suara Rakyat Bukan Sekadar Aspirasi Tapi Amanah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa suara rakyat bukan sekadar aspirasi, tetapi juga amanah yang harus diperjuangkan. Hal itu disampaikan Puan dalam pidato ...
Berita

DPR Harap RI Dorong Negara OKI Upayakan Penghentian Perang Saudara di Sudan: Situasinya Makin Buruk

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menyatakan keprihatinannya atas perkembangan situasi di Sudan yang semakin memburuk. Di mana ada 1.500 orang tewas dan puluhan ribu ...