JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Para petugas telah mengumpulkan sebanyak 45 kantong jenazah berisi bagian tubuh yang diduga adalah para penumpang pesawat Sriwijaya airline SJ 182.
Berdasar penemuan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) di hari sebelumnya, tim mengumpulkan 18 kantong jenazah. "Hari ini kita dapatkan 27 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh manusia. Sehingga total hari ini yang sudah kita dapatkan berjumlah 45 kantong jenazah," ujar Kabasarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1)
Selain itu, tim gabungan tersebut mengumpulkan lima kantong puing kecil pesawat, sehingga totalnya menjadi 15 kantong. Kemudian untuk puing besar pesawat tersebut terkumpul, pihaknya mendapat tambahan lima kantong sehingga totalnya menjadi 22 kantong.
Evakuasi korban berjalan dengan lancar dengan cuaca cerah dan cukup mendukung pencarian pada hari ketiga ini. Pencarian kotak hitam pun masih berlangsung seiring pencarian korban.
Gaun Pengantin
Tim penyelam menemukan gaun pengantin berwarna putih hingga seragam yang diduga milik pramugari maskapai penerbangan tersebut pada operasi pencairan Senin sore.
"Temuan tersebut sekitar dua mil dari Pulau Laki," kata Ketua Tim Penyelam Ditpolair Polda Metro Jaya AKP I Ketut Suastika di atas Kapal Polisi Bisma 8001.
Selain itu, tim penyelam juga menemukan sejumlah pakaian yang diduga milik para penumpang pesawat Sriwijaya Air. Kemudian, terdapat juga bagian jenazah, serpihan pesawat, pelampung, uang senilai Rp250 ribu dan tas berwarna merah.
Ia mengatakan barang-barang tersebut ditemukan para penyelam di kedalaman 17 hingga 19 meter dengan pencarian memakan waktu sekitar 40 menit di bawah laut. "Barang bukti ini posisinya terpencar. Jadi kita keliling atau berpencar," ujarnya.
Temuan tersebut selanjutnya akan dibawa ke Jakarta International Container Terminal (JITC) untuk diproses lebih lanjut.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.